BeritaMalukuMaluku Tengah

PLN UP3 Masohi Survei Lokasi PLTMH Makariki 4,14 MW, Dorong Energi Bersih di Maluku Tengah

×

PLN UP3 Masohi Survei Lokasi PLTMH Makariki 4,14 MW, Dorong Energi Bersih di Maluku Tengah

Sebarkan artikel ini

Energi Bersih

20/5/2025 - Energi Bersih
ENERGI BERSIH: PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU), melalui Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Masohi, telah melakukan survei lokasi untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Makariki berkapasitas 4,14 megawatt (MW).

MASOHI, JENDELAMALUKU.COM — Di balik derasnya aliran Sungai Makariki, langkah awal menuju masa depan energi bersih di Maluku Tengah mulai diwujudkan.

PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU), melalui Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Masohi, telah melakukan survei lokasi untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Makariki berkapasitas 4,14 megawatt (MW).

Terletak di antara Desa Hatu dan Desa Yaputih, tepat di lereng Gunung Binaiya, gunung tertinggi di Maluku, PLTMH Makariki bukan sekadar proyek kelistrikan, tetapi harapan baru bagi masyarakat yang selama ini hidup dalam keterbatasan akses energi.

“PLTMH Makariki bukan hanya tentang listrik. Ini tentang membuka ruang kehidupan baru bagi masyarakat pedalaman, menciptakan peluang usaha, pendidikan, dan kesehatan yang lebih layak. Dengan hadirnya pembangkit ini, kami tidak hanya menyalakan lampu, tetapi juga menyalakan masa depan,” ungkap General Manager PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara, Awat Tuhuloula dalam keterangan pers, Selasa (20/5/2025).

PLTMH Makariki dirancang untuk memberikan dampak langsung bagi kehidupan masyarakat di wilayah sekitar.

Keberadaan listrik yang stabil dan bersumber dari energi terbarukan akan memperkuat keandalan sistem kelistrikan di Maluku Tengah, sekaligus menjadi pendorong utama peningkatan kualitas hidup di daerah tersebut.

“Kami meyakini bahwa PLTMH Makariki akan menjadi tulang punggung penguatan sistem kelistrikan di Pulau Seram. Pembangkit ini akan menopang keandalan listrik yang saat ini masih sangat dibutuhkan, sekaligus menjadi simbol transformasi energi bersih di kawasan timur Indonesia,” lanjut Awat.

Selain mengurangi ketergantungan pada energi fosil, pembangkit ini juga diprediksi dapat memberikan manfaat strategis lainnya, antara lain:
1. Peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui kehadiran listrik yang dapat digunakan untuk kegiatan ekonomi seperti pengolahan hasil bumi, perikanan, industri rumah tangga, dan UMKM;
2. ⁠Perluasan akses pendidikan dan kesehatan, karena sekolah dan fasilitas medis dapat beroperasi dengan lebih optimal menggunakan pasokan listrik yang stabil;
3. ⁠Mendorong kemandirian energi desa, dengan memanfaatkan sumber daya air lokal secara berkelanjutan;
4. ⁠Pengurangan emisi karbon dan kerusakan lingkungan, sejalan dengan target nasional menuju Net Zero Emission 2060;
5. ⁠Pembukaan lapangan kerja baru selama proses pembangunan maupun saat operasional, baik untuk tenaga teknis, logistik, hingga sektor pendukung lainnya;
6. ⁠Menyalakan Pelosok, Menyalakan Peradaban.

Baca artikel menarik lainnya dari JENDELAMALUKU.COM Di CHANNEL TELEGRAM