AMBON, JENDELAMALUKu.COM – Perayaan HUT ke-90 Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) Daerah Kota Ambon berlangsung semarak.
Ratusan peserta dari berbagai usia dan latar belakang tumpah ruah mengikuti Lomba Gerak Jalan Indah Amboina yang menjadi bagian dari rangkaian kegiatan tahunan tersebut, Sabtu (13/9/2025).
Lomba dimulai pukul 09.00 WIT dan dibuka secara resmi oleh Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, di Lapangan Merdeka.
Tahun ini, jumlah peserta yang ambil bagian dalam lomba mencapai 94 regu, terbagi dalam lima kategori: anak-anak (27 tim), remaja (13 tim), dewasa putra (28 tim), dewasa putri (11 tim), dan campuran (15 tim).
Antusiasme masyarakat terlihat sejak pagi hari, dengan peserta mengenakan kostum kreatif dan berwarna-warni yang mencerminkan semangat kebersamaan dan keceriaan.
Tak hanya warga Kristen, lomba ini juga diikuti oleh peserta dari komunitas Muslim dan masyarakat lintas agama lainnya.
Panitia secara khusus mengundang peserta dari berbagai daerah seperti Tulehu dan Seith untuk turut serta.
Kehadiran mereka menjadi simbol bahwa semangat perayaan ini merangkul seluruh elemen masyarakat Kota Ambon.
“Momen gerak jalan indah ini menghadirkan peserta bukan hanya dari agama Kristen saja, namun juga dari saudara Muslim. Itu sebagai salah satu bentuk pesan damai yang hadir di Kota Ambon melalui perayaan HUT ini,” ungkap Ketua AMGPM Daerah Kota Ambon sekaligus sekretaris panitia lomba, Ivana Tuhumena kepada JendelaMaluku.com.
Rute lomba dimulai dari Lapangan Merdeka, melintasi kawasan Urimesing, Al-Fatah, dan berakhir di depan Kantor Pemadam Kebakaran, Jalan Aipati.
Jarak tempuh sekitar 3 hingga 4 kilometer. Masyarakat yang berdiri di sepanjang rute tampak antusias memberikan tepuk tangan dan sorakan semangat bagi para peserta.
Total hadiah yang disiapkan panitia mencapai Rp120 juta, termasuk piala bergilir dari Wali Kota Ambon. Selain juara 1, 2, dan 3, panitia juga memberikan penghargaan untuk dua tim favorit.
Salah satu peserta dari tim campuran Tulehu, Lala Siloi, menyampaikan bahwa mereka berlatih intensif selama tiga minggu untuk tampil maksimal.
“Walaupun sempat tumbang karena kelelahan dan pingsan saat pelaksanaan lomba dinihari tadi, semangat kami tetap luar biasa,” ungkap Lala.
Sementara itu, rekan satu timnya, Dea Wayau, berharap agar kegiatan seperti ini terus dilibatkan dalam skala luas dan lintas komunitas.