AmbonBerita

Ambon Dorong Penguatan Ekonomi Kreatif Berbasis Musik, Wali Kota Temui Menteri Ekraf RI

×

Ambon Dorong Penguatan Ekonomi Kreatif Berbasis Musik, Wali Kota Temui Menteri Ekraf RI

Sebarkan artikel ini

Ambon City of Music

18/9/2025 - Ambon City of Music
AMBON: Wali Kota Ambon bersama jajaran Pemkot dan Direktur Ambon Music Office (AMO) saat bertemu Menteri Ekonomi Kreatif RI, Riefky Harsya, di Jakarta. Pertemuan membahas pengembangan ekonomi kreatif berbasis musik. 9Courtesy - MCAMBON)

JAKARTA, JENDELAMALUKU.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon terus menguatkan posisinya sebagai pusat ekonomi kreatif berbasis musik di Indonesia.

Dalam upaya tersebut, Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, menyampaikan proposal “Proyek Pengembangan Ekosistem Ekonomi Kreatif” secara langsung kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Riefky Harsya, di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Rabu (17/9/2025).

Wattimena didampingi sejumlah pejabat Pemerintah Kota Ambon, antara lain Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Christian Tukloy; Kadis PUPR, Melianus Latuihamallo; Kadis Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Ivony Latuputty; Kepala Bagian Protokol, Hendrik Risakotta; serta Direktur Ambon Music Office (AMO), Ronny Loppies.

Menurut Wattimena, penguatan ekosistem ini sangat penting untuk mendukung keberlanjutan status “Ambon City of Music” yang telah disematkan oleh UNESCO sejak 31 Oktober 2019.

Ia menegaskan, pengembangan infrastruktur dan inovasi menjadi fokus utama dalam mempertahankan predikat tersebut.

“Pemerintah Kota bersama dengan seluruh pemangku kepentingan berupaya untuk memenuhi standar-standar yang diberikan oleh UNESCO guna mempertahankan status kota musik. Oleh sebab itu, yang kita lakukan saat ini merupakan upaya untuk pengembangan infrastruktur serta inovasi dengan tujuan menghidupkan musik,” jelasnya dikutip dari ambon.go.id.

Wattimena menambahkan, sejauh ini pemerintah telah memadukan musik dengan berbagai aspek, termasuk dalam dunia pendidikan melalui penerapan kurikulum musik di jenjang SD dan SMP di seluruh Kota Ambon.

“Upaya ini setelah dijalankan empat tahun dinilai UNESCO memiliki perkembangan luar biasa karena tidak hanya memberi edukasi namun berdampak pada daya jual kreatif sejak dini. Terbukti dengan kemampuan bermusik anak usia 7-9 tahun,” terangnya.

Branding Musik sebagai Aset Budaya Nasional

Direktur AMO, Ronny Lopies, menekankan pentingnya dukungan pemerintah pusat terhadap pengembangan branding Ambon sebagai City of Music, yang menurutnya bukan sekadar kebanggaan lokal, melainkan telah menjadi bagian dari identitas Indonesia di mata dunia.

“Inisiatif untuk membangun Ambon berbasis branding City of Music menjadi penting untuk menjadi perhatian pemerintah pusat lewat Kementerian Ekonomi Kreatif. Karena branding ini bukan hanya milik kota Ambon saja tetapi milik Indonesia yang diakui dunia lewat UNESCO,” ungkapnya saat dihubungi JendelaMaluku.com, Kamis (18/9/2025).

Lopies menilai, pengembangan berbasis budaya yang berdampak langsung pada pelaku ekonomi kreatif harus terus dibangun dalam sebuah ekosistem ekonomi kreatif yang lengkap, mulai dari kreasi, produksi, distribusi, konsumsi hingga konservasi.

Baca artikel menarik lainnya dari JENDELAMALUKU.COM Di CHANNEL TELEGRAM