Ambon

Orang Tua Diminta Waspada Predator Digital dan Child Grooming

×

Orang Tua Diminta Waspada Predator Digital dan Child Grooming

Sebarkan artikel ini

Waspada Child Grooming

29/9/2025 - Child Grooming
ILUSTRASI: Waspada Child Grooming lewat digital

AMBON, JENDELAMALUKU.COM – Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan meluasnya akses media sosial di kalangan anak-anak dan remaja, peran orang tua semakin krusial sebagai pelindung pertama dari berbagai ancaman di ruang digital.

Salah satunya adalah praktik child grooming, yang kini kian marak terjadi melalui platform media sosial.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (Diskominfosandi) Kota Ambon, Ronald Lekransy, menjelaskan bahwa child grooming merupakan bentuk pendekatan sistematis yang dilakukan oleh individu dengan niat jahat untuk menjalin relasi tidak sehat dengan anak, terutama melalui media sosial.

“Sehingga dibutuhkan pengawasan orang tua kepada anak setiap waktu, sehingga patut diwaspadai supaya anak-anak kita tidak terjebak, dalam pertemanan sampai hubungan terlarang dengan orang jahat di medsos,” kata Lekransy dikutip dari ambon.go.id.

Ia menyebutkan, pelaku child grooming sering kali menyamar sebagai sosok yang baik dan perhatian. Mereka membangun kepercayaan melalui kesamaan minat dan manipulasi psikologis, hingga korban merasa aman untuk membuka diri.

“Pelaku biasanya menyamar jadi orang baik, seakan memiliki minat yang sama, dan para pelaku akan berpura-pura peduli, sehingga membuat korban merasa nyaman dan akan terus manipulasi perasaan, agar makin percaya,” jelasnya.

Lekransy menegaskan, kepercayaan yang sudah dibangun oleh pelaku inilah yang berpotensi digunakan untuk melakukan tindakan berbahaya.

“Hal ini akan menjadikan peluang itu untuk melakukan pelecehan seksual, eksploitasi bahkan sampai penculikan,” tegasnya.

Karena itu, ia mengajak seluruh elemen keluarga—bukan hanya orang tua—untuk aktif terlibat dalam mendampingi aktivitas digital anak-anak.

Menurutnya, langkah preventif seperti pembatasan penggunaan gadget, pengaturan privasi akun media sosial, serta edukasi sejak dini menjadi sangat penting.

“Saatnya papa, mama, opa, oma dan semua keluarga sadar dan melindungi anak cucu. Mereka harus diajari untuk mengantisipasi ancaman predator di media sosial, dengan menerapkan sikap berhati-hati dalam berinteraksi dengan orang yang tidak dikenal,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan bahwa pengawasan tidak cukup hanya sebatas fisik, tetapi juga mencakup pemahaman digital.

Orang tua disarankan untuk melapor jika menemukan aktivitas mencurigakan yang mengarah pada tindakan grooming atau eksploitasi daring.

“Orang tua dapat melaporkan aktivitas mencurigakan kepada pihak berwajib, atau platform media sosial pemerintah yang resmi,” tandas Lekransy.(*)

Baca artikel menarik lainnya dari JENDELAMALUKU.COM Di CHANNEL TELEGRAM