JENDELAMALUKU.COM – Desa Labetawi Kecamatan Pulau Dullah Utara, Kota Tual, ditetapkan sebagai Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) di wilayah Indonesia timur.
Terpilihnya Desa Labetawi sebagai salah satu desa penerima bantuan pemerintah berbasis KNMP ini melalui usulan yang disampaikan Pemerintah Kota Tual melalui Dinas Perikanan bersama dengan beberapa desa lainnya.
Khusus untuk Provinsi Maluku, terdapat dua desa yang terpilih yaitu Desa Waelihang Kecamatan Waplau Kabupaten Buru dan Desa Labetawi Kecamatan Pulau Dullah Utara Kota Tual.
Program ini di inisiasi oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), setelah proses verivikasi berjalan selama beberapa bulan, prosesi peletakan batu pertama pun digelar olah Wali kota Tual Akhmad Yani Renuat.
Pelaksana Tugas (Plt), Kepala Dinas Perikanan Kota Tual, Rustam Serang mengatakan ini merupakan program strategis nasional sebagai dukungan pemerintah pusat terhadap kawasan pesisir.
“Program ini sebagai wujud nyata dukungan pemerintah pusat dalam merevitalisasi kawasan pesisir dan meningkatkan daya saing sektor perikanan,” ungkapnya.
Menurutnya, penetapan Ohoi Labetawi sebagai KNMP didasarkan melalui keputusan menteri Kelautan dan Perikanan nomor 55 tahun 2025 tentang lokasi KNMP di Indonesia.
“Kota Tual dengan potensi sumberdaya ikan yang cukup besar dan menjanjikan perlu didukung dengan sentra produksi yang terpusat dan terintergrasi,” ujarnya.
Lokasi pembangunan KNMP, lanjutnya dipilih lewat beberapa pertimbangan yakni, mayoritas penduduk merupakan nelayan tangkap skala kecil, termasuk potensi perikanan, dan keterbatasan infrastruktur panen perikanan yang memadai.
“Selain itu, 17 item pendukung infrastruktur kampung nelayan merah putih bakal segera dibangun, antara lain fasilitas tambatan perahu, pembangunan mini cold storage portable berkapasitas 10 ton, pembangunan pabrik es skala kecil untuk kebutuhan melaut harian nelayan,” kata Serang
Juga, lanjutnya penyediaan area pengolahan ikan higenis misalnya untuk produk olahan beku atau kering, juga Infrastruktur dasar jalan setapak, drainase dan fasilitas air bersih.
“Target pembangunan memakan waktu kurang lebih tiga bulan, dan ditargetkan selesai pada akhir Desember 2025,” pungkasnya.