TUAL, JENDELAMALUKU.COM – Dua hari setelah tragedi terbaliknya speedboat yang menewaskan dua mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) di perairan Pulau Wahr, Kecamatan Manyeuw, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), komunitas Orang Muda Katolik (OMK) bersama warga Ohoi Debut menggelar aksi solidaritas mengenang korban.
Aksi tersebut berupa penyalakan lilin dan tabur bunga di Pelabuhan Debut, lokasi evakuasi korban, pada Kamis (3/7/2025) pukul 19.00 WIT.
Kegiatan ini sebagai bentuk penghormatan dan doa untuk dua korban jiwa, Septian Eka Rahmadi asal Sumbawa Besar, NTB dan Bagus Adi Prayogo dari Bojonegoro, Jawa Timur.
Ketua OMK Stasi Debut, Dandi Madubun menjelaskan, aksi ini akan terus dilakukan hingga 40 hari peringatan meninggalnya kedua mahasiswa UGM tersebut.
“Kami akan mengadakan pemasangan lilin setiap hari, sampai 40 hari peringatan meninggalnya Mas Bagus dan Mas Eka,” ungkap Dandi lirih saat dihubungi melalui telepon.
Dandi menuturkan, inisiatif ini berasal dari OMK dan warga yang sebelumnya mengadakan doa bersama sebelum memulai pemasangan lilin dan tabur bunga.
“Ini murni Inisatif dari kami, karena merasa kehilangan, Mas Eka dan Bagus merupakan sosok yang baik dan murah senyum, walaupun belum mengenal secara dekat, namun mereka bukanlah tamu melainkan keluarga,” jelasnya.
Menurut Dandi, kepergian dua pemuda ini meninggalkan duka mendalam bagi seluruh masyarakat Maluku Tenggara.
“Peristiwa ini menjadi sejarah bagi tanah ini, khususnya masyarakat Ohoi Debut tercinta,” pungkasnya.
Insiden naas tersebut terjadi pada Selasa (1/7/2025) ketika speedboat yang ditumpangi 12 penumpang dari rombongan Kuliah Kerja Nyata (KKN) UGM terbalik dihantam gelombang tinggi di perairan Pulau Wahr.
Dari total penumpang, dua ditemukan meninggal dunia, lima berhasil dievakuasi, dan jenazah keduanya kini sudah dipulangkan ke kampung halaman masing-masing.
Peristiwa tragis ini meninggalkan luka mendalam tidak hanya bagi keluarga korban tetapi juga masyarakat setempat yang merasa kehilangan sosok-sosok muda yang penuh harapan.(*)
