Menteri Maruarar tampak akrab menyapa kepala daerah yang hadir, dan secara khusus menyebut Maluku Barat Daya (MBD) dan Kepulauan Aru sebagai yang datang dari daerah terjauh.
“Kita bantu teman-teman, ini dari jauh-jauh ni dari Maluku. Yang paling jauh dari mana?” tanyanya. Gubernur menjawab, “MBD dan Kepulauan Aru.” Menteri lalu menambahkan,
“Dari jauh kita servis dengan pengetahuan dan aturan.”
Di akhir forum, Menteri kembali menegaskan kesiapan daerah menyerap 3.000 unit rumah subsidi di tahun 2025.
“Kuota untuk rumah bersubsidi 3.000, siap terserap tahun 2025?” tanya Menteri.
“Siap!” jawab Lewerissa dengan tegas, di hadapan para Bupati, Wali Kota, dan pejabat kementerian.
Jawaban tersebut menjadi simbol komitmen bersama bahwa kebijakan perumahan tidak hanya tentang pembangunan fisik, tetapi juga perwujudan keadilan sosial, berbasis data dan kerja sama nyata antar semua pihak.
Hadir dalam acara tersebut, Menteri PKP Maruarar Sirait, Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti, serta seluruh Bupati dan Wali Kota se-Maluku.
Turut menyaksikan penandatanganan pihak-pihak strategis seperti BTN, BP Tapera, Anggota DPR RI Saidah Uluputty, dan Ketua DPRD Maluku Benhur Watubun.(*)