JENDELAMALUKU.COM – Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa menghadiri cara Panas Gandong Amalopu (Amakele-Lopurisa) yang digelar Negeri Rutong dan Negeri Rumahkay di Negeri Rumahkay, Kecamatan Amalatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).
Dalam sambutanya, Lewerissa mengatakan, Panas Gandong Amalopu tak hanya menggambarkan kekuatan tradisi yang melibatkan masyarakat setempat, melainkan juga memperlihatkan bahwa Maluku adalah Provinsi yang kaya akan budaya dan adat istiadat.
“Apa yang kita saksikan hari ini adalah bagian dari kekayaan budaya lokal yang patut untuk kita jaga sebagai sebuah aset dalam membangun kebersamaan,” ucap Lewerissa.
Untuk itu, dia mengapresiasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) SBB, masyarakat Negeri Rumahkay dan Rutong, panitia pelaksana, serta semua pihak yang telah mendukung jalannya kegiatan ini.
“Melalui momentum Panas Gandong dan di awal masa pengabdian saya dan pak Dullah, sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku, mengajak kita semua untuk merevitalisasi kembali semangat dan nilai-nilai budaya serta adat istiadat dan badati untuk bangun akang Negeri ini dengan semangat potong di kuku rasa di daging, ale rasa beta rasa, sagu salempeng dibage dua,” ujar Gubernur.
Gubernur berharap agar tradisi Panas Gandong Amalopu ini dapat terus dijaga dan diwariskan kepada generasi muda agar ikatan Gandong antara Negeri Rumahkay dan Negeri Rutong dapat tetap lestari, kokoh dan abadi.
Adapun Panas Gandong Amalopu ini berlangsung selama empat hari, yakni 18 hingga 21 Maret 2025.(*)