Sementara itu, TrustCloud, perusahaan yang menyediakan manajemen transaksi digital, pada laman resminya menyinggung sejumah bahaya di balik proyek Worldcoin.
TrustCloud menyebut Worldcoin menggunakan perangkat yang disebut Orbs guna memintai retina seseorang. Sebagai gantinya, Worldcoin akan memberikan bayaran dalam bentuk uang kripto.
“Pertukaran ini segera memunculkan kekhawatiran serius mengenai privasi, keamanan, dan penggunaan data biometrik,” kata TrustCloud.
“Mengapa menjual data biometrik itu berbahaya? Informasi biometrik seperti pindaian retina mata dianggap sebagai informasi yang sangat rahasia.”
Data biometrik bersifat unik dan berbeda dengan data pribadi lain seperti nama atau tempat tinggal.
Data itu bisa disalahgunakan untuk menyamar sebagai seseorang, mengakses informasi rahasia, dan bahkan mengakibatkan kekerasan fisik.
“Data bisa juga dijual kepada perusahaan besar yang menggunakannya untuk iklan bertarget dan mempengaruhi perilaku konsumen.”
“Dalam kasus Worldcoin, besarnya informasi biometrik yang dikumpulkan dan kurangnya transparansi mengenai penggunaannya sudah jelas memunculkan skenario risiko tinggi.”
TrustCloud menyebut pihak Worldcoin membela diri dengan menyatakan bahwa data itu disimpan dengan aman dan hanya menggunakannya untuk tujuan verifikasi.
“Namun, mereka tidak memberikan rincian spesifik mengenai langkah keamanan yang diterapkan atau bagaimana mereka membagikan atau menggunakan data ini pada masa mendatang. Mereka juga tidak menjelaskan berapa lama mereka akan memegang data.”