TUAL, JENDELAMALUKU.COM – Pemerintah Kota Tual bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) mengambil langkah proaktif untuk memastikan ketersediaan stok beras serta pemanfaatan teknologi dalam distribusinya.
Hal ini dilakukan melalui inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pengecer di Pasar Marren, Senin (21/7/2025), dengan fokus memantau langsung penggunaan aplikasi Klik SPHP.
Sidak tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Wali Kota Tual, Amir Rumra, didampingi oleh Kepala Dinas Perindag Rini Atbar, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Darnawati Amir, serta perwakilan dari Perum Bulog.
Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa distribusi beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) berjalan sesuai prosedur, sekaligus mengantisipasi potensi penyimpangan seperti pengoplosan, penimbunan, atau pelanggaran harga eceran tertinggi (HET).
Dalam sidak, Rumra tampak berdialog langsung dengan sejumlah pedagang mitra Bulog sambil mengecek aktivitas mereka dalam sistem Klik SPHP, aplikasi daring yang digunakan untuk mendata dan memesan stok beras secara resmi.
“Kami ingin memastikan bahwa stok beras di pasar Tual tetap aman dan tersedia, juga mengkroscek penggunaan aplikasi Klik SPHP oleh para pedagang,” ujar Rumra.
Dari hasil pemantauan, diketahui bahwa tiga pedagang telah terdaftar dan aktif menggunakan sistem Klik SPHP dalam proses pemesanan beras SPHP.
“Ada tiga pedagang mitra Bulog yang telah terdaftar di dalam sistem, semoga semua dapat terdata di dalam sistem sehingga distribusi beras SPHP berjalan dengan lancar untuk masyarakat,” pungkasnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Tual, Darnawati Amir menyampaikan, sidak ini juga ditujukan untuk mengevaluasi efektivitas penggunaan aplikasi yang disediakan oleh Perum Bulog.
“Temuan kita tadi ada tiga pedagang yang telah melakukan order, dan kita juga memastikan aplikasi yang telah dikeluarkan oleh pihak perum Bulog dapat dimanfaatkan dengan baik,” ungkapnya.
Menurutnya, pengawasan akan terus diperketat agar proses distribusi beras SPHP tetap sesuai sasaran dan bebas dari penyimpangan.
“Oleh karena itu pengawas akan tetap dilakukan untuk meminimalisir penimbunan dan pelanggaran lainnya,” pungkasnya.
Dengan langkah ini, Pemkot Tual menunjukkan komitmennya dalam menjaga ketersediaan pangan, stabilisasi harga, dan penerapan teknologi dalam pengendalian inflasi daerah.
