Terdapat delapan bangunan dengan total 12 kamar yang dibanderol dengan harga terjangkau, mulai dari Rp 300 ribu untuk kapasitas lima orang, hingga Rp 700 ribu yang bisa menampung hingga sepuluh orang.
Potensi Wisata yang Menggoda
Selain keindahan alam permukaan, Pulau Tujuh juga memiliki kekayaan bawah laut yang luar biasa.
Terumbu karang berwarna-warni dan beragam jenis ikan bisa dinikmati dengan mudah bahkan dari permukaan laut. Aktivitas snorkeling dan diving menjadi primadona yang tidak boleh dilewatkan.
Menariknya, pulau ini juga menjadi habitat bagi Burung Maleo yang langka, menambah daya tarik wisata dengan peluang tracking sambil mengamati satwa khas Maluku tersebut. Potensi alam yang kaya ini membuat Pulau Tujuh tidak hanya sekadar destinasi wisata pantai biasa, tapi juga lokasi ekowisata yang mendukung pelestarian alam.
Kesaksian Para Pengunjung
Yusman Tihulele, seorang wisatawan yang berkunjung ke Pulau Isau, mengatakan, “Meski perjalanan dari Ambon pagi buta terasa melelahkan, pemandangan indah di Pulau Tujuh membuat semua kelelahan terbayar.”
Pengunjung lain, Julian Rj, menambahkan, “Dalam waktu singkat, saya bisa menjelajah keenam pulau yang tersisa. Rasanya puas sekali, terutama dengan keindahan bawah laut yang luar biasa. Overall, pengalaman yang sangat keren.”
Menatap Masa Depan Wisata Pulau Tujuh
Sebelum pandemi Covid-19, Pulau Tujuh sudah menarik wisatawan mancanegara dari berbagai negara seperti Ukraina, Jerman, Rusia, Belanda, Jepang, hingga Amerika Serikat.
Meski dua tahun terakhir kunjungan wisatawan asing menurun, antusiasme wisatawan lokal tetap tinggi, khususnya pada akhir pekan.
Dengan dukungan infrastruktur dan promosi yang tepat, Pulau Tujuh berpotensi menjadi destinasi wisata unggulan Maluku yang tidak hanya menawarkan keindahan alam, tapi juga pengalaman budaya dan ekowisata yang otentik.(*)