YOGYAKARTA, JENDELAMALUKU.COM – Universitas Gadjah Mada (UGM) menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya dua mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata–Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) yang tengah menjalankan program pengabdian di Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku.
Korban terbaru, Bagus Adi Prayogo, mahasiswa Program Sarjana Fakultas Kehutanan UGM, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Selasa malam (1/7/2027) pukul 23.00 WIT, setelah sebelumnya dinyatakan hilang akibat kecelakaan laut di perairan Ohoi Debut.
Sebelumnya, rekan satu timnya, Septian Eka Rahmadi, mahasiswa Program Studi Teknologi Informasi Fakultas Teknik, juga dinyatakan meninggal dunia dalam insiden yang sama.
Peristiwa tragis ini terjadi saat tim KKN-PPM UGM Unit Manyeuw melaksanakan program Revitalisasi Terumbu Karang menggunakan metode Artificial Patch Reef (APR).
Sebanyak tujuh mahasiswa dan lima warga lokal menggunakan dua perahu motor untuk mengangkut pasir dari Pulau Werhu sebagai bahan konstruksi APR.
Saat perjalanan pulang, salah satu perahu terbalik akibat gelombang tinggi dan angin kencang.
Lima mahasiswa berhasil diselamatkan, satu meninggal di tempat, dan satu lainnya baru ditemukan setelah pencarian intensif oleh warga dan Tim SAR gabungan.
Direktur Pengabdian kepada Masyarakat (DPkM) UGM, Dr. dr. Rustamadji, menyampaikan rasa duka mendalam serta penghormatan atas dedikasi kedua almarhum selama menjalankan misi pengabdian.
“Kami sangat kehilangan. Bagus dan Septian adalah sosok muda yang luar biasa — aktif, peduli lingkungan, dan menunjukkan semangat tinggi dalam setiap kegiatan. Mereka gugur dalam tugas mulia membangun masyarakat,” ujar Rustamadji seperti yang dikutip dari laman resmi ugm.ac.id.
Bagus dikenal sebagai pribadi rendah hati, kolaboratif, dan aktif dalam kegiatan sosial serta akademik.
Kepergiannya membawa duka tidak hanya bagi keluarga dan sahabat, tetapi juga komunitas akademik UGM secara keseluruhan.
Langkah Penanganan dan Tanggung Jawab Universitas
UGM melalui DPkM dan fakultas terkait saat ini tengah melakukan koordinasi intensif dengan:
* Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara
* Pemerintah Provinsi Maluku
* Tim SAR dan relawan lokal
* Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
* Keluarga Alumni Gadjah Mada (KAGAMA) wilayah Maluku
Fokus utama meliputi:
- Pendampingan psikologis dan logistik bagi mahasiswa yang terdampak
- Proses pemulangan jenazah ke daerah asal
- Evaluasi menyeluruh terhadap prosedur keamanan dan mitigasi risiko di lapangan
“Kami mengapresiasi setinggi-tingginya seluruh pihak yang telah bergerak cepat dalam pencarian dan evakuasi. Solidaritas warga lokal dan mitra kami sangat berarti dalam situasi kritis seperti ini,” tambah Rustamadji.(*)