GAZA, JENDELAMALUKU.COM – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan keprihatinan serius atas serangan berulang yang menimpa gedung dan staf WHO di Deir al Balah, Gaza, di tengah eskalasi konflik yang semakin memburuk.
Serangan ini tidak hanya membahayakan nyawa staf dan keluarga mereka, tetapi juga menghancurkan gudang utama yang menjadi pusat distribusi pasokan medis vital di wilayah tersebut.
Staf WHO dan keluarga, termasuk anak-anak, mengalami trauma berat akibat serangan udara yang menyebabkan kebakaran dan kerusakan besar pada tempat tinggal mereka.
Militer Israel bahkan memasuki lokasi, memaksa perempuan dan anak-anak berjalan kaki di tengah zona konflik, sementara staf pria dan anggota keluarganya ditangkap dan diperiksa dengan senjata api.
Dari empat orang yang ditahan, tiga telah dibebaskan dan satu staf masih dalam tahanan.
Sebanyak 32 orang yang dievakuasi ke kantor WHO harus menjalani misi berisiko tinggi, karena kantor tersebut berada di dekat zona konflik dan evakuasi.
Kondisi ini sangat memperburuk kemampuan WHO dalam menjalankan tugasnya sebagai badan kesehatan utama PBB di Gaza.
Kerusakan pada gudang utama WHO di Deir al Balah yang mengalami ledakan dan kebakaran membuat sebagian besar pasokan medis yang sangat dibutuhkan menjadi tidak bisa diakses. Gudang ini bahkan sempat dijarah oleh warga yang putus asa.
Akibatnya, WHO kini sangat terbatas dalam mendukung rumah sakit, tim medis darurat, dan mitra kesehatan yang sudah kekurangan obat, bahan bakar, dan peralatan penting.
WHO mendesak negara-negara anggota PBB untuk segera membantu memastikan aliran pasokan medis ke Gaza tetap lancar dan berkelanjutan, guna menyelamatkan nyawa jutaan penduduk yang bergantung pada sistem kesehatan yang kian runtuh.
Dengan 88 persen wilayah Gaza berada dalam zona evakuasi atau area militer Israel, tempat aman semakin langka.
Para pekerja kemanusiaan dan tenaga kesehatan bekerja dalam kondisi berbahaya dan penuh tekanan, sementara operasi kemanusiaan terdesak ke ruang yang semakin sempit.
WHO menegaskan tuntutannya atas pembebasan staf yang masih ditahan dan perlindungan penuh terhadap seluruh staf dan fasilitasnya.
Selain itu, WHO menyerukan perlindungan bagi warga sipil dan fasilitas kesehatan serta akses cepat tanpa hambatan bagi bantuan kemanusiaan, termasuk makanan, bahan bakar, dan obat-obatan.
“Kehidupan di Gaza semakin terjepit. Gencatan senjata bukan hanya penting, tapi sudah sangat mendesak untuk menghentikan penderitaan dan menyelamatkan nyawa,” tegas WHO dilansir dari laman resminya.(*)