KANADA, JENDELAMALUKU.COM – “Tidak dapat ditinggali.” Begitulah Menteri Imigrasi Kanada, Marc Miller, menggambarkan situasi di Jalur Gaza pada akhir Desember lalu.
Wilayah Palestina berada di bawah pemboman sengit Israel pada saat itu.
Setidaknya 20.000 orang telah terbunuh, dan kelaparan menyebar pada tingkat yang mengkhawatirkan ketika Israel memblokir pengiriman makanan, air dan kebutuhan lainnya.
Ketika kondisi terus memburuk, Miller mengumumkan bahwa pemerintah Kanada meluncurkan program visa khusus yang memungkinkan warga negara dan penduduk tetap membawa anggota keluarga besar dari Gaza ke Kanada.
“Untuk lebih jelasnya, hari ini adalah tentang menyediakan jalur kemanusiaan menuju keselamatan dan mengakui pentingnya menjaga kebersamaan keluarga mengingat kehancuran yang sedang terjadi,” katanya pada 21 Desember 2023 lalu dilansir dari Al Jazeera, Sabtu (6/4/2024).
Namun, lebih dari tiga bulan kemudian, tidak ada satu pun pemohon asal Palestina yang meninggalkan Jalur Gaza sebagai akibat dari program visa.