Ambon

Mama-mama Papalele: Simbol Ketangguhan Perempuan Ambon Kini Diakui sebagai Warisan Budaya Nasional

×

Mama-mama Papalele: Simbol Ketangguhan Perempuan Ambon Kini Diakui sebagai Warisan Budaya Nasional

Sebarkan artikel ini

Warisan Budaya Nasional

11/10/2025 - Papalele
AMBON: Mama-mama Papalele menjajakan hasil bumi lokal di sudut Kota Ambon — simbol ketangguhan ekonomi rakyat yang kini diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda Nasional. (Courtesy - Republika.co.id via ambon.go.id)

AMBON, JENDELAMALUKU.COM – Mereka berdiri di sudut-sudut pasar, meniti jalan dengan bakul di kepala dan semangat yang tak pernah padam.

Sosok Mama-mama Papalele, perempuan pedagang tradisional di Kota Ambon, bukan hanya bagian dari lanskap keseharian kota, tetapi kini juga menjadi lambang ketahanan ekonomi dan budaya yang diakui secara nasional.

Pengakuan tersebut resmi diberikan melalui Sidang Penetapan Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) yang digelar oleh Kementerian Kebudayaan di Jakarta pada Jumat (10/10/2025).

Profesi Papalele kini tercatat sebagai salah satu warisan budaya tak benda Indonesia, menandai tonggak sejarah baru bagi Ambon dan masyarakat Maluku.

Papalele berasal dari kata Portugis kuno “Papalvo”, yang merujuk pada aktivitas jual beli dalam skala kecil, berbasis relasi langsung antara penjual dan pembeli.

Tradisi ini telah berakar kuat dalam kehidupan masyarakat Ambon, dan tetap hidup hingga hari ini — mencerminkan daya tahan ekonomi rakyat yang mandiri, jujur, dan personal.

Dalam keseharian, para Papalele dikenal dengan kesederhanaan dan kegigihannya menjajakan hasil bumi lokal seperti pala, telur ayam kampung, pisang, dan aneka buah segar.

Mereka bukan hanya pelaku ekonomi, tetapi juga penjaga rantai pasok pangan yang telah berlangsung sejak masa kolonial.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Ambon, Christian Tukloy, menyambut hangat penetapan ini dan menilai bahwa pengakuan tersebut merupakan bentuk apresiasi negara terhadap peran vital Mama-mama Papalele dalam kehidupan masyarakat.

“Penetapan ini bukan sekadar pengakuan formal semata, melainkan sebuah bentuk penghormatan negara terhadap spirit dan ketangguhan Mama-mama Papalele,” ujarnya dikutip dari ambon.go.id.

Lebih jauh, Tukloy menekankan, para Papalele adalah pahlawan ekonomi keluarga yang telah menopang kehidupan masyarakat Ambon selama berabad-abad.

“Mama-mama Papalele adalah wajah ketahanan Kota Ambon. Dengan status WBTB Nasional ini, kami mengajak seluruh masyarakat dan pihak terkait untuk bersama-sama menjaga, melindungi, dan memastikan tradisi Papalele terus hidup dan berdenyut di hati Ibu Kota Provinsi Maluku ini,” tutupnya.

Sebagai tindak lanjut dari pengakuan ini, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Ambon akan mengembangkan berbagai program pelestarian, termasuk mengangkat Papalele sebagai ikon wisata budaya dan ekonomi lokal.

Rencana pengembangan juga mencakup pembangunan sentra Papalele yang representatif serta pelibatan generasi muda dalam memahami nilai-nilai luhur yang diwariskan para Mama Papalele.

Baca artikel menarik lainnya dari JENDELAMALUKU.COM Di CHANNEL TELEGRAM