AMBON, JENDELAMALUKU.COM – Sebuah kisah inspiratif datang dari Kota Ambon, Provinsi Maluku.
Efrita Trifena Lamerkabel, gadis 15 tahun yang telah melewati perjalanan hidup penuh tantangan, kini bersiap melangkah ke panggung nasional sebagai finalis Miss Youth Indonesia 2025, mewakili Provinsi Maluku.
Lahir di Ambon pada 23 Februari 2010, Efrita merupakan siswi kelas 11 SMA Negeri 2 Ambon.
Dengan tinggi 160 cm dan berat 42 kg, ia telah mengukir sejumlah prestasi di usia muda, baik di bidang akademik maupun non-akademik.
Gelar Miss Youth Maluku 2025, Juara 1 Wajah Pesona Indonesia Maluku 2025, serta Juara 1 Modeling Membatik Membudaya 2025 menjadi bukti kemampuannya di dunia pageant dan modeling.
Di bidang akademik, ia juga masuk dalam 10 besar Olimpiade Kimia Universitas Pattimura dan aktif sebagai anggota OSIS.
Namun, di balik prestasi dan senyumnya, tersimpan kisah hidup yang menggugah.
“Ini kisah saya, seorang gadis dengan kantong kolostomi selama 14 tahun, melalui 7 operasi, dengan 700 jahitan di perutnya,” ungkap Efrita membuka kisah perjuangannya.
Operasi pertamanya dilakukan saat ia baru berusia 19 bulan.
Beberapa tindakan medis berikutnya tak selalu berjalan lancar.
Seiring bertambahnya usia, Efrita mulai menyadari beratnya beban yang harus ia pikul.
“Aku mulai mengerti bagaimana rasanya merasa malu, tidak aman, dirundung, dianggap beban, dan dianggap terbatas,” tuturnya.
Kondisinya kerap menghalanginya untuk beraktivitas seperti anak-anak lainnya.
Ia tidak bisa bermain lama, harus pulang lebih cepat karena kantong kolostominya penuh, dan tak leluasa berenang atau berlari.
Titik balik semangatnya muncul berkat kalimat dari sang kakak, Efod.
“Orang buta bisa melihat dengan caranya sendiri. Orang bisu bisa berbicara dengan caranya sendiri. Orang lumpuh juga bisa berlari dengan caranya sendiri. Jadi, Efrita, kamu juga bisa bersinar dengan caramu sendiri, meskipun dengan cara yang unik,” kenangnya.
Setelah 14 tahun berjuang, Efrita akhirnya menjalani operasi yang berhasil.
Sejak saat itu, ia bangkit membawa semangat baru, dengan moto pribadi “Limitations is Unlimited”—bahwa keterbatasan bukanlah akhir, melainkan awal dari kekuatan.
Ia pun memulai kampanye “Scars are Beautiful” untuk menyuarakan keberanian dan penerimaan diri bagi mereka yang memiliki luka, baik fisik maupun mental.
“Bekas lukaku membuatku sadar bahwa keunikan adalah anugerah, dan menjadi Miss Youth Maluku 2025 adalah bukti bahwa aku bisa bersinar dan berbagi cahayaku dengan banyak orang, dan bersinar dengan cara mereka sendiri,” tegasnya.