Ambon

Wali Kota Ambon: Tawuran? Keluar dari Sekolah!

×

Wali Kota Ambon: Tawuran? Keluar dari Sekolah!

Sebarkan artikel ini

Ambon Tolak Tawuran

22/8/2024 - Bodewin Wattimena
AMBON: Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena, memberikan arahan tegas kepada pelajar saat membuka Lomba Permainan Tradisional di Lapangan Merdeka, Jumat (22/8/25). (Courtesy - MCAMBON)

AMBON, JENDELAMALUKU.COM – Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena, mengeluarkan peringatan keras kepada para pelajar agar tidak terlibat dalam aksi tawuran.

Ia menegaskan, siswa yang kedapatan ikut tawuran akan langsung dikeluarkan dari sekolah.

Pernyataan itu disampaikan Wali Kota saat membuka Lomba Permainan Tradisional di Lapangan Merdeka, Jumat (22/8/25), sebagai bagian dari upaya pemerintah mendorong kegiatan positif di kalangan generasi muda.

“Ini catatan bagi anak SMP, tidak boleh tawuran. Kita semua saudara, kita semua teman, harus saling menyayangi,” kata Wattimena.

Ia juga meminta para guru untuk bersikap tegas terhadap siswa yang terlibat tawuran.

Menurutnya, kota Ambon tidak menyediakan ruang bagi anak-anak yang terbiasa melakukan kekerasan.

“Guru akan mengeluarkan mereka yang terlibat tawuran dari sekolah, tidak boleh ada anak Ambon yang tawuran,” tegasnya.

Tawuran Dinilai Bawa Dampak Buruk

Lebih lanjut, Wattimena menekankan bahwa aksi tawuran hanya akan membawa kerugian, tidak hanya bagi pelakunya tetapi juga bagi orang tua dan bahkan kampung halaman mereka.

Ia merujuk pada insiden sebelumnya yang terjadi di Hunuth.

“Tawuran hanya akan membawa dampak buruk bukan saja bagi diri para pelakunya tetapi juga orang tua, bahkan hingga desa/negeri, seperti peristiwa yang terjadi antara Hitu dan Hunut,” ujarnya.

Sebagai solusi, Wali Kota mendorong anak-anak untuk menyalurkan energi mereka ke aktivitas yang lebih positif, seperti olahraga atau permainan tradisional.

“Lebih baik kita bertanding basket, atau volly atau bermain jukulele daripada tawuran,” tandasnya.

Orang Tua Diminta Lebih Awasi Anak

Dalam kesempatan itu, Bodewin juga mengingatkan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi anak-anak mereka di luar jam sekolah. Ia menegaskan bahwa tanggung jawab membina karakter anak tidak bisa sepenuhnya dibebankan kepada pihak sekolah.

“Kepada para orang tua Wali Kota meminta agar lebih memperhatikan anak – anaknya, sebab tanggung jawab itu lebih besar ada di tangan orang tua baru kemudian para guru di sekolah,” ujarnya.(*)

Baca artikel menarik lainnya dari JENDELAMALUKU.COM Di CHANNEL TELEGRAM