LANGGUR, JENDELAMALUKU.COM — Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara terus berupaya meningkatkan kualitas layanan darurat, khususnya dalam penanganan kebakaran.
Salah satu langkah konkret dilakukan dengan penambahan satu unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) baru yang diserahkan secara resmi di pelataran Kantor Bupati, Kamis (9/10/2025).
Kendaraan operasional tersebut disediakan oleh PT Karya Jaya Mandiri Mega Prakoso, dan dirancang untuk mendukung percepatan respons penyelamatan serta memperkuat kesiapsiagaan wilayah terhadap potensi bencana kebakaran.
Bupati Maluku Tenggara, Muhamad Thaher Hanubun menekankan, keberadaan armada baru bukan hanya soal infrastruktur, tetapi mencerminkan keseriusan pemerintah daerah dalam membangun sistem tanggap darurat yang andal dan terorganisir.
“Kendaraan ini bukan sekadar alat, tetapi simbol komitmen kita memperkuat tanggap darurat di Maluku Tenggara,” tegas Bupati Thaher.
Ia juga memberikan apresiasi terhadap penyedia kendaraan yang telah menyelesaikan proses pengadaan secara tepat waktu dan profesional.
Kolaborasi ini, menurutnya, menjadi bukti bahwa sinergi antara pemerintah dan sektor swasta dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan pelayanan publik.
“Saya berharap mobil Damkar baru ini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh Dinas Pemadam Kebakaran,” pesannya.
Thaher turut mengingatkan pentingnya manajemen peralatan yang baik, termasuk perawatan berkala, guna memastikan kesiapan operasional kendaraan dalam menghadapi situasi darurat kapan pun dibutuhkan.
Namun, ia juga menekankan, keberhasilan layanan Damkar tidak hanya bergantung pada alat, tetapi juga pada kualitas sumber daya manusia yang mengoperasikannya.
“Dengan tambahan mobil Damkar ini, kami ingin masyarakat merasa lebih aman dan percaya bahwa pemerintah hadir melindungi mereka,” tuturnya.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Maluku Tenggara, Abd. Rahman Madubun, menyampaikan bahwa unit Damkar baru ini dibiayai melalui APBD Tahun 2025 dengan nilai pagu sebesar Rp1,3 miliar.
“Seluruh proses dilakukan sesuai standar operasional agar proyek berjalan tepat waktu dan sesuai tujuan. Ini bagian dari upaya meningkatkan efektivitas kerja dan keselamatan masyarakat,” ujar Rahman.
Ia menjelaskan, proses pengadaan berlangsung selama 132 hari kerja, dimulai pada 1 Juni hingga 30 September 2025.
Rahman menambahkan, pihaknya berkomitmen untuk memperkuat kapasitas personel serta memperluas jangkauan layanan, terutama di wilayah yang rawan kebakaran.
“Semoga kendaraan ini segera beroperasi dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” harapnya.(*)
