LANGGUR, JENDELAMALUKU.COM – Hujan deras yang mengguyur tidak menyurutkan antusiasme masyarakat dan para peserta dalam memeriahkan Karnaval Budaya yang menjadi pembuka Festival Pesona Mei Kei (FPMK) 2025, Senin (20/10/2025).
Sorak sorai dan tepuk tangan warga mengiringi langkah demi langkah peserta yang mengenakan ragam busana adat dari berbagai penjuru Nusantara.
Kegiatan ini tak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga mencerminkan semangat pelestarian budaya lokal yang hidup di tengah masyarakat Maluku Tenggara.
Sebanyak 50 regu peserta dari jenjang TK, SD, hingga SMA/SMK di seluruh kabupaten turut serta dalam parade yang melintasi rute dari Balai Ohoi Langgur menuju Taman Landmark.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Maluku Tenggara, Charlos Viali Rahantoknam menekankan, FPMK bukan hanya festival tahunan, melainkan langkah strategis dalam membangun identitas daerah yang kuat berbasis budaya dan keberlanjutan.
“Meski dalam situasi efisiensi anggaran, semangat kita untuk memajukan pariwisata tidak boleh surut,” ujarnya.
FPMK 2025 mengangkat tema “Akselerasi Pembangunan Pariwisata Maluku Tenggara Menuju Destinasi Regeneratif Berkelanjutan”, yang menjadi komitmen pemerintah daerah untuk mengembangkan sektor pariwisata dengan tetap menjaga nilai-nilai budaya dan kearifan lokal.
“Pilar utamanya adalah pariwisata regeneratif yang berlandaskan pada tiga aspek utama: lingkungan, masyarakat, dan kesejahteraan ekonomi,” jelasnya.
Ia menekankan bahwa pembangunan pariwisata harus mempertimbangkan nilai budaya, diterima secara sosial, memprioritaskan masyarakat lokal, dan ramah lingkungan.
Lebih jauh, ia menegaskan bahwa kegiatan seperti karnaval budaya merupakan wujud nyata dari upaya memperkuat jati diri masyarakat Kei dan memperkenalkan keberagaman budaya kepada khalayak luas.
“Karnaval budaya ini adalah cara kita memperkenalkan keberagaman dan kearifan lokal. Inilah budaya kita, budaya yang harus dijaga dan dilestarikan. Inilah keberagaman yang perlu dirawat dalam harmoni yang indah,” ungkapnya penuh haru.(*)







