Kepala BKSDA Maluku, Danny Pattipeilohy menyampaikan bahwa pelepasliaran satwa endemik adalah membangun kesadaran masyarakat tentang konservasi satwa yang dilindungi.
“Satwa yang dilepasliarkan tersebut merupakan hasil sitaan, temuan, translokasi dan penyerahan dengan menjalani proses karantina dan rehabilitasi. Dalam hal ini BKSDA bersama Pertamina melalui program CSR ingin membangun kesadaran masyarakat terhadap upaya pemanfaatan konservasi jenis satwa yang dilindungi melalui kegiatan kali ini,” pungkas Danny.
Melalui program CSR, terhitung sepanjang tahun 2024 sekitar 400 satwa endemik dengan berbagai jenis burung, reptil dan mamalia telah dilepasliarkan AFT Pertamina Pattimura bersama BKSDA Maluku.
Secara terpisah, Pjs. Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Edi Mangun mengatakan, pelestarian keanekaragaman hayati merupakan salah satu wujud perusahaan dalam mendukung Environment, Social, Governance (ESG) yang dijalankan Pertamina.