“Kami ingin masyarakat merasa yakin bahwa teknologi ini tidak rumit, justru memudahkan. Semakin banyak yang beralih, maka semakin cepat kita bisa mencapai target energi bersih secara kolektif,” lanjut Hendrik.
Wakil Bupati KKT, dr. Juliana Ch. Ratuanak, dalam sambutannya memberikan apresiasi tinggi atas konsistensi PLN dalam menghadirkan solusi berbasis energi bersih di daerahnya.
“Kami menyambut baik langkah PLN ini karena sejalan dengan visi Pemerintah Daerah untuk membangun daerah yang berkelanjutan. Kompor induksi adalah simbol bahwa perubahan itu mungkin, bahkan dari dapur rumah tangga kita,” tuturnya.
Ia juga berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti sebagai edukasi sesaat, tetapi terus dilanjutkan dengan program lanjutan yang menyentuh lapisan masyarakat lebih luas.
“Harapan kami, inovasi seperti ini terus disosialisasikan, bahkan bisa dikembangkan sebagai bagian dari pelatihan bagi UMKM, pelajar, hingga kelompok perempuan agar manfaatnya menyebar secara merata,” tambah Wakil Bupati.
Acara ini secara resmi dibuka dengan pemukulan tifa secara simbolis oleh Manager PLN UP3 Saumlaki dan Wakil Bupati KKT, sebagai tanda dimulainya rangkaian demo masak.
Selama kegiatan berlangsung, masyarakat diberikan kesempatan mencoba langsung kompor induksi dan berkonsultasi mengenai penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.(*)