JENDELAMALUKU.COM – Peringatan Hari Raya Tri Suci Waisak 2568 Buddhis Era (BE) jatuh pada 23 Mei 2024.
Tema Waisak 2024 mengusung tema tentang ‘Kesadaran atas Keberagaman’.
Staf Khusus Menteri Agama (Menag) Bidang Media dan Komunikasi Publik, Wibowo Prasetyo mengajak umat Buddha untuk terus meningkatkan kesadaran bahwa negara ini berdiri di atas perbedaan dan keragaman.
“Kesadaran bahwa bangsa ini kaya akan keragaman, sangat penting untuk merawat harmoni dan kerukunan. Sebab, kerukunan adalah pra syarat pembangunan,” sebut Wibowo Prasetyo dikutip dari kemenag.go.id, Jumat (26/4/2024).
Wibowo mengajak umat Buddha menjadikan Waisak 2568 BE sebagai momentum merajut kembali kerukunan setelah dinamika pemilihan presiden dan legislatif.
“Saatnya menjalin sinergi untuk bersama-sama memberikan kontribusi terbaik bagi pembangunan bangsa ke depan,” pesannya.
Jelang peringatan Waisak, Ditjen Bimas Buddha melakukan persiapan dan koordinasi lintas lembaga dan instansi terkait.
Peribadatan umat Buddha menyambut detik-detik Waisak akan dipusatkan di Candi Borobudur.
Selain itu, proses ibadah juga berlangsung di sejumlah candi buddhis, misalnya: Candi Sewu, Candi Muara Takus, Candi Muara Jambi, dan Candi Sojiwan.
Idul Fitri 1445 Hijriah, Teguhkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Rangkaian Peringatan Tri Suci Waisak dimulai dengan Bakti Sosial Kesehatan, pengambilan api abadi di Kabupaten Grobogan, pengambilan air berkah di Kabupaten Temangung, Prosesi, Puja Bhakti Waisak, dan diakhiri Puja Pelita/offering lantern.
“Peringatan Waisak sangat dinanti umat Buddha, terlebih detik-detik Waisak di Candi Borobudur. Semoga ini bisa memberi mereka suasana bahagia bersama keluarga,” ujar Wibowo.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha, Supriyadi menjelaskan, Kementerian Agama telah menetapkan tema peringatan Hari Raya Tri Suci Waisak 2568 BE/2024 adalah “Kesadaran Keberagaman Jalan Hidup Luhur, Harmonis dan Bahagia”.
Ada sejumlah sub tema yang diusung berbagai Lembaga Keagamaan Buddha, misalnya:
- Sangha Agung Indonesia (SAGIN), “Keharmonisan Merupakan Pedoman Hidup Berdampingan Dalam Berbangsa”.
- Sangha Theravada Indonesaia (STI), “Memperkokoh Persatuan dalam Keberagaman”\
- Perwalian Umat Buddha Indonesia (WALUBI), “Untuk Hidup Bahagia Sebagai Makhluk dan Manusia, Marilah Kita Meningkatkan Kesadaran yang diajarkan oleh Sang Buddha”.
“Tema peringatan Tri Suci Waisak 2568 BE memberi pesan kepada kita bahwa perbedaan bukanlah sesuatu yang harus diperdebatkan dan dipertentangkan. Perbedaan harus dipahami dan disadari sebagai keberagaman yang saling menguatkan satu sama lain dalam menapaki hidup luhur untuk mencapai tujuan kehidupan yang harmonis dan Bahagia,” tutur Supriyadi.