JENDELAMALUKU.COM – Bantuan terus mengalir kepada korban erupsi Gunung Ibu, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara.
Salah satunya dari Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku.
Melalui Aviation Full Terminal Babullah Ternate bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halmahera Barat, Pertamina menggelar trauma healing di pos pengungsian, Desa Gam Ici, Kecamatan Ibu.
Community Development Officer Aviation Fuel Terminal Babullah Ternate, Sinki Anggriani menerangkan, melalui kegiatan trauma healing ini diharapkan dapat mendorong pemulihan bagi para korban khususnya anak-anak.
“Kami menggelar kegiatan trauma healing ini dalam bentuk senam, membagikan kue serta hiburan yang kita lakukan terhadap anak-anak,” ucap Sinki Anggriani.
Menurutnya, trauma healing dapat mengurangi kecemasan anak-anak korban erupsi Gunung Ibu.
“Tujuan kami supaya mereka tetap enjoy dan mereka tetap happy. Dan sampai nanti akhirnya mereka pulang atau kembali lagi ke rumahnya,” jelas Sinki.
Aktivitas ini menjadi penting, dan dinilai efektif, terutama bagi anak-anak yang memang masanya untuk belajar dan bermain, namun dihadapkan dengan situasi sulit.
“Sehingga mereka lebih mudah menangkap hal-hal yang sifatnya permainan. Ini juga kita ada banyak beberapa gerakan untuk melatih mereka, supaya mereka terhibur dan lupa akan kejadian yang sudah mereka laluinya,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Wawan Gunawan M.T Ali mengatakan, trauma healing ini merupakan kerja sama dengan Pertamina Ternate untuk membangun motivasi kepada anak-anak, agar mereka tidak jenuh dalam kehidupan di pengungsian.
“Dan ini kami sangat harapkan mungkin ke depan lagi, akan dilakukan dalam waktu yang lebih banyak lagi. Intinya kami atas nama pemerintah daerah dan jajaran terkait dalam hal ini TNI/Polri dan semua unsur yang terlibat dalam pengungsian, berharap semua masyarakat pengungsi yang ada di sini, bisa merasa aman nyaman dan terbaiklah buat mereka,” ungkap Wawan.
Kegiatan ini, diharapkan bisa dilakukan sampai status gunung api turun.
“Supaya anak-anak yang tinggal di tenda pengungsian, tidak merasa jenuh dan bisa terhibur,” tandasnya.(*)
Baca artikel menarik lainnya dari JENDELAMALUKU.COM Di
GOOGLE NEWS