JENDELAMALUKU.COM — 13.925 anggota Sido baru Gereja Protestan Maluku (GPM) akan Diteguhkan saat puncak Perayaan Minggu Sengsara Yesus Kristus.
Belasan ribu anggota Sido baru itu tersebar di 770 jemaat (34 Klasis) yang berada di wilayah Maluku.
Ketua MPH Sinode GPM, Pdt. Elifas Tomix Maspaitella mengatakan peneguhan Sidi merupakan rangkaian dari proses puncak Pendidikan Formal Gereja (PFG) di Gereja Protestan Maluku
“Peneguhan sidi sendiri merupakan suatu rangkaian pendewasaan iman, dimana mereka (calon sidi) akan menjadi warga gereja yang dewasa dalam iman, dan untuk itu telah siap untuk menjalankan tugas pelayanan dalam misi gereja GPM yang utuh,” jelas Pdt. Elifas Tomix Maspaitella, Jumat (11/4/2025).
Dikatakan, terdapat 13.925 calon sidi yang tersebar di 34 Klasis GPM.
Jumlah tertinggi masih dari Klasis Pulau Ambon, yaitu 1.327 orang dan Klasis Pulau Ambon Timur, yaitu sebanyak 1.296 orang.
Sedangkan Klasis Seram Timur terdapat 11 orang. Ini sesuai dengan jumlah warga gereja di Klasis yang hanya terdiri dari enam jemaat mandiri.
Di Maluku Utara, Klasis Ternate, yang terdiri dari empat jemaat, terdapat 32 calon sidi baru, sementara Klasis Bacan, Obi, dan Sula Taliabu masing-masing 196, 220 dan 106 orang. Semua calon anggota sidi baru ini berusia 17 tahun ke atas, sesuai ketentuan PFG GPM.
Lanjutnya, ini menandakan bahwa dukungan dan perhatian orang tua kepada anak dalam mengikuti PFG sangat baik.
“Dapat dikatakan Wajib Sekolah Minggu (WASMI) telah berlangsung baik dan menjadi kesadaran dari semua keluarga atau orang tua,”ucap dia.
Menurutnya, waktu Katekhisasi memang hanya 1 tahun, tetapi sebagai proses berkelanjutan, anak-anak ini (calon sidi, red) telah dibina dengan seluruh perangkat kurikulum PFG selama 15 tahun.
Ditambah pembinaan yang berlangsung dalam keluarga.
“Jadi kita tidak bisa melihat sidi itu hanya sebatas pada katekhisasi, dan merasa bahwa satu tahun itu tidak cukup. Prosesnya panjang, yaitu 15 tahun secara reguler dan berkelanjutan. Perpindahan anak dari satu Sub Jenjang dan Jenjang SM-TPI, mulai dari Kelas Indria sampai Remaja, adalah masa bina yang sangat penting dan telah dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh para pengasuh GPM,” ucap dia.
“Anak-anak itu, setelah selesai masa WASMI, melanjutkan ke katehisasi, sebagai tahapan pembentukan berkelanjutan. Karena itu jika dikatakan mereka sudah matang dan dewasa maka itu harus dilihat dalam totalitas masa PFG itu ditambah dengan pembinaan dalam keluarga yang sudah tentu berlangsung setiap hari,” tambah Maspaitella.