JENDELAMALUKU.COM – Distribusi makanan bergizi gratis (MBG) yang dikelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Pelangi Maluku, di Kota Tual tengah mendapatkan sorotan tajam.
Setelah temuan belatung pada menu MBG, namun para siswa diminta bungkam alias tak merekam dan memviralkan, Selasa (9/9/2025).
Kini muncul video berdurasi 00:35 dan 00:31 detik yang menunjukkan keadaan dapur MBG yang terletak di Jalan Baldu Wahadat, Lorong Citra yang terdapat banyak belatung.
Video yang diambil di tempat cuci piring tersebut, menunjukkan suasana menjijikan, sisa nasi tampak diletakkan begitu saja.
Sementara lantai dapur, terlihat kotor dipenuhi dengan kulit wortel yang tak kunjung dibersihkan dan jauh dari kata higenis.
Sedangkan, di tembok dapur terlihat jelas sejumlah belatung merayap dengan santai berwara wiri, kesana dan kemari.
Bahkan sejumlah relawan yang dipekerjakan di dapur tersebut, melakukan aktivitas memasak tanpa menggunakan alat pelindung diri (APD) untuk menjamin higienitas.
Tampak dari enam relawan hanya satu yang menggunakan penutup kepala dan masker, sisanya hanya memasak tanpa menggunakan APBD.
Salah satu mantan pekerja di dapur tersebut yang meminta namanya dianonimasi, mengemukakan di dapur tersebut tidak ada pembuangan limbah.
“Banyak belatung karena tidak ada pembuangan limbah di dapur tersebut,” ungkapnya, Selasa (23/9/2025).
Menurutnya, padahal salah satu syarat dapur MBG yaitu harus ada pembuangan limbah, sehingga mempengaruhi higienitas makanan.
“Ironisnya, Kepala dapur terkadang membawa pulang alat masak untuk digunakan di hajatan rumahnya, apa ini yang dikatakan sesuai standar penggunaan,” cetusnya.
Dirinya menegaskan, yang dikehendaki hanya evaluasi dapur MBG milik Yayasan Pelangi Maluku.
“Kami tidak mau anak-anak mengkonsumsi makanan yang tidak higienis, kami minta tutup dapur di lorong citra,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Sejumlah siswa di SMPN 2 Tual diduga menemukan belatung di dalam menu Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada, Selasa (9/9/2025) terhitung dua pekan lalu.
Namun ironisnya, temuan belatung pada menu MBG yang dikelola Yayasan Pelangi Maluku terkesan disembunyikan.