JENDELAMALHMH.COM – Hingga saat ini, jembatan Rumadian-Dian di Maluku Tenggara yang ambruk pada Selasa (11/3/2025) belum diperbaiki.
Selama belum ada perbaikan, warga setempat menggunakan longboat untuk menyebrang.
Longboat tersebut disediakan warga sekitar. Warga bisa bayar seikhlasnya untuk dapat menyebrangi sungai tersebut.
Sementara bagi anak sekolah tidak dikenakan biaya apapun.
Joko Eleujaan (40), mengatakan perahu menjadi alternatif utama bagi masyarakat untuk beraktivitas karena jembatan tak kunjung diperbaiki.
“Bagi para penduduk Kecamatan Hoat Sorbay, Kei Kecil Barat maupun Manyeuw yang hendak bepergian ke beberapa ohoi di seberang laut, sangat tertolong dengan adanya longboat yang membawa mereka beserta barang bawaaan,” ucap dia, Minggu (27/4/2025).
Lanjutnya, karena tanpa perahu, masyarakat harus memutar kurang lebih 19 kilo untuk menuju ohoi sekitar ataupun wilayah perkotaan.
“Kalau pakai longboat ini hanya kurang lebih 3 menit penumpang sudah tiba di seberang,” ucap dia.
Para pengguna jasa longboat ini beragam usia hingga profesi, mulai dari anak sekolah, pekerja, pedagang, guru, karyawan, hingga pegawai kantoran.
“Untuk anak sekolah tidak dikenakan tarif, dan bagi penumpang lain dibayar seikhlasnya, jika ada saja,” ungkapnya tulus.
Joko sehari-hari bekerja sebagai nelayan, hanya saja sejak jembatan ambruk dirinya berinisiatif membantu masyarakat.
“Biasanya kalau bensin beli sendiri, sehari minimal tiga liter pertalite dengan harga eceran Rp. 15 ribu jadi totalnya Rp. 45 ribu per hari,” terangnya.
Menurutnya, jika penumpang banyak sehari paling banyak mengantongi Rp. 100 ribu.
“Kebanyakan penumpang biasanya membayar lebih sembari mengucapkan terimakasih karena sangat membantu akses penyebrangan,” akuinya.
Sementara Christin, salah seorang guru yang mengajar di SMP 1 Debut yang kerap menggunakan Longboat mengakui sangat tertolong dengan jasa yang disediakan oleh Joko.
“Biasanya kan pakai kendaraan sendiri ke sekolah namun sejak ambruknya jembatan, harus menggunakan longboat. Kehadiran beliau sangat membantu, ini bukan masalah tarif namun keikhlasan beliau melayani penumpang yang patut dicontoh,” pungkasnya.
Ia berharap pemerintah segera memperbaiki jembatan yang sangat vital bagi masyarakat itu. (*)