NAMLEA, JENDELAMALUKU.COM — Pemerintah terus mempercepat pemerataan layanan kesehatan dengan membangun dan meningkatkan kualitas rumah sakit di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Kamis (17/7/2025), Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin meletakkan batu pertama pembangunan RSUD Buru di Namlea, Kabupaten Buru, Maluku, sebagai bagian dari program Quick Win Presiden Prabowo Subianto.
RSUD Buru menjadi salah satu dari 66 rumah sakit daerah yang masuk dalam proyek strategis nasional dan ditargetkan rampung dalam dua tahun ke depan.
Rumah sakit ini dirancang khusus untuk mendukung prioritas pemerintah dalam menekan angka kematian akibat lima penyakit paling mematikan di Indonesia, yakni stroke, jantung, kanker, penyakit ginjal, serta kesehatan ibu dan anak.
Menkes Budi menekankan, pembangunan RSUD ini bukan semata-mata soal menambah fasilitas, melainkan menjadi bagian dari strategi besar peningkatan kualitas layanan kesehatan nasional.
“Lima penyakit paling mematikan itu adalah stroke, jantung, kanker, ginjal, serta kesehatan ibu dan anak. Ini yang harus kita prioritaskan. Maka rumah sakit harus dilengkapi dengan fasilitas seperti CT scan, cath lab, mamografi, dan alat cuci darah,” ujar Menkes Budi dikutip dari Kemenkes.go.id.
Untuk menjawab kebutuhan tersebut, RSUD Buru akan dibekali dengan peralatan medis canggih dan layanan dokter spesialis.
Dia menegaskan, kualitas layanan kesehatan tidak bisa hanya bergantung pada keberadaan dokter umum.
“Kualitas layanan tidak bisa bergantung pada dokter umum semata, tetapi perlu dukungan dari dokter spesialis. Karena itu, ucap Budi, pihaknya minta agar daerah juga ikut menyekolahkan putra-putrinya menjadi dokter spesialis,” lanjutnya.
Menkes Budi juga menyoroti pentingnya perencanaan rumah sakit yang modern dan efisien. Ia meminta agar pembangunan RSUD Buru tidak mengikuti desain lama yang tidak ramah pasien dan kurang terintegrasi.
“Jangan bangun rumah sakit seperti zaman Belanda. Harus ada master plan yang jelas, dengan zona rawat inap, rawat jalan, IGD, dan ruang operasi yang terintegrasi,” tegas Menkes.
Kementerian Kesehatan telah menyiapkan dana serta dukungan teknis agar pembangunan dapat berjalan cepat dan sesuai standar. Tahap awal proyek ini ditargetkan rampung dalam waktu 8 hingga 12 bulan ke depan.
Menkes Budi menambahkan, rumah sakit seperti RSUD Buru adalah bagian dari transformasi besar sistem layanan kesehatan nasional. Pemerintah ingin memastikan bahwa masyarakat di wilayah 3T pun memiliki akses setara terhadap layanan medis berkualitas.