JENDELAMALUKU .COM – Dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG) dari Badan Gizi Nasional di Ohoi Wearlilir, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), Provinsi Maluku hingga kini belum menggelar pelatihan bagi penjamah makanan atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Ironisnya, guna mendukung program Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming, pelatihan bagi penjamah makanan getol dilakukan, untuk meminimalisir angka kejadian luar biasa (KLB) atau keracunan makanan.
Pelatihan bagi penjamah makanan, bertujuan untuk menjamin kualitas dan kelancaran program MBG mulai dari persiapan, proses produksi, pemorsian, distribusi, dan kegiatan akhir.
Namun hal tersebut tak kunjung dilakukan, bahkan koordinasi bersama pihak Pemkab Malra di bawah Dinas Kesehatan juga tak pernah dilakukan.
Sementara, operasional Dapur MBG sudah dimulai semenjak 17 Februari 2025, hingga kini terhitung 7 bulan penjamah makanan menyajikan pangan bagi ratusan siswa-siswi hingga non sekolah tanpa ada pelatihan dari Dinkes setempat.
Saat ditemui di Lokasi Dapur MBG BGN Kepala SPPG Mailuhu mengakui belum ada pelatihan maupun pemeriksaan kesehatan bagi SPPG. dirinya juga mengatakan baru ditugaskan sekira dua Minggu lalu.
“Untuk pelatihan penjamah makanan kita belum ada, namun kita bekerja sesuai Standar Operasional (SOP) yang berlaku,” ujarnya. Senin (24/8/2025).
Menurutnya, namun dari dapur MBG menjamin bahwa apa disajikan sudah sesuai standar BGN, disini juga sudah tersedia ahli gizi.
“Sementara pelatihan penjamah makanan itu belum ada, karena by step setelah melakukan tes kesehatan penjamah makanan baru dilakukan pelatihan penjamah makanan,” ungkapnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Malra Muhsin Rahayaan saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp mengatakan, Dinkes siap membantu dan mendukung kebijakan pemerintah.
“Dinkes pada prinsipnya siap membantu dan mendukung kebijakan pemerintah sebagai program hasil terbaik cepat (PHTC) bapak Presiden Prabowo Subianto,” ujarnya. Rabu (27/8/2025).
Rahayaan juga mengemukakan, harapannya agar mitra BGN dan SPPG di daerah bisa berkoordinasi dengan baik dan efektif Dinas Kesehatan dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) setempat untuk kelancaran dan menjamin bahwa pemberian MBG berjalan efektif dan bermanfaat bagi anak-anak Malra.
“Kami siap berkoordinasi jika dengan MBG dari BGN,” pungkasnya.
Untuk diketahui, penerima manfaat MBG dari dapur BGN Wearlilir ada 3.943 yang terdiri 24 sekolah dengan rincian, PAUD : 2, TK : 1, SD : 8, SMP : 3, SMA : 4, SLB : 1, POSYANDU : 5.







