JENDELAMALUKU.COM – Provinsi Maluku melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) penyusunan studi pendahuluan (Pre-Feasibility Study/Pre-FS) untuk proyek Maluku Integrated Port (MIP) atau Pelabuhan Terintegrasi.
Penandatanganan ini melibatkan PT Indonesia Mitra Jaya (IMJ) dari Indonesia dan Shanxi Sheng’an Co., Ltd dari Tiongkok, bertempat di Osaka, Jepang.
Kesepakatan penting ini disaksikan langsung oleh Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa dan Bupati Seram Bagian Barat Asri Arman, sebagai penanda awal dimulainya proyek pelabuhan terintegrasi yang digadang-gadang akan menjadi infrastruktur kunci di kawasan timur Indonesia.
Pelabuhan Modern, Masa Depan Maluku
Proyek Maluku Integrated Port dirancang sejalan dengan Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029, di mana Maluku ditetapkan sebagai wilayah strategis dan simpul pertumbuhan baru.
MIP akan menjadi pelabuhan multifungsi dengan fasilitas terminal peti kemas, terminal kapal Ro-Ro, serta sistem logistik modern yang terhubung dengan jaringan perdagangan nasional dan internasional.
Proyek ini diproyeksikan menarik investasi senilai 50 juta dolar AS, menjadikannya salah satu infrastruktur terbesar di wilayah kepulauan Indonesia timur.
Dilansir dari malukuprov.go.id, Gubernur Hendrik Lewerissa menyebut penandatanganan MoU ini sebagai tonggak penting dalam membuka era baru investasi dan pembangunan infrastruktur di Maluku.
“Selama ini investor datang dan pergi hanya untuk melihat. Tapi hari ini kita memulai langkah konkret. MoU ini menandai komitmen nyata lintas negara untuk menjadikan Maluku bagian dari peta ekonomi utama Indonesia,” tegas Lewerissa.
Ia menambahkan, Pemerintah Provinsi Maluku akan memberikan dukungan penuh terhadap proses studi kelayakan dan perizinan, serta memastikan proyek ini tidak berhenti di atas kertas.
“Kami akan kawal sampai tahap konstruksi dimulai. Maluku butuh pelabuhan modern, bukan hanya untuk mendukung arus logistik, tapi untuk melayani masa depan. Ini bukan sekadar proyek infrastruktur, ini adalah simbol bahwa wilayah kepulauan pun bisa bangkit dan sejajar dengan pusat-pusat pertumbuhan nasional,” tandasnya.
Sinergi Internasional untuk Indonesia Timur
Dalam kerja sama ini, IMJ akan bertanggung jawab atas koordinasi lokal dan dukungan teknis dengan para pemangku kepentingan di Indonesia, sementara Shanxi Sheng’an Co., Ltd membawa teknologi dan pengalaman dalam pengembangan pelabuhan modern dari Tiongkok.
Direktur IMJ, Adam Prakoso, menyebut kemitraan ini sebagai momentum penting untuk mempererat hubungan investasi antara Indonesia dan Tiongkok dalam pengembangan infrastruktur strategis.