TERNATE, JENDELAMALUKU.COM – PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU) melalui PLN Unit Pelaksana Penyaluran dan Pengaturan Beban (UP3B) Maluku melakukan pemeliharaan pada Tower 17 dan 21 Line 2 Jaringan Transmisi GIS Kayu Merah – GI Kastela.
Pemeliharaan ini dilakukan dalam rangka menjaga keandalan dan kestabilan pasokan listrik di Sistem Ternate-Tidore, terutama jelang Hari Raya Idul Adha 1446 H.
General Manager PLN UIW MMU, Awat Tuhuloula, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari langkah strategis PLN untuk memastikan pelayanan kelistrikan tetap optimal, khususnya di momen-momen penting keagamaan.
“Kami memahami betapa pentingnya keandalan listrik menjelang hari besar keagamaan seperti Idul Adha. Oleh karena itu, pemeliharaan dan pengujian ini menjadi prioritas utama kami demi memastikan masyarakat dapat beribadah dan merayakan hari raya dengan tenang tanpa gangguan listrik,” ujar Awat.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan pemeliharaan dilakukan oleh tim ULTG Ternate yang berada di bawah koordinasi UP3B Maluku.
Petugas melaksanakan pekerjaan teknis di dua titik tower transmisi, yakni Tower 17 dan 21 pada Line 2, yang menghubungkan GIS Kayu Merah dengan GI Kastela.
Selain itu, kegiatan juga dilanjutkan dengan pengujian relay dan circuit breaker (CB) 20 kV pada penyulang Fitu—penyulang strategis dalam sistem distribusi Ternate-Tidore.
Sebelum berangkat ke lokasi, tim melaksanakan briefing internal di kantor, termasuk pemaparan Job Safety Analysis (JSA) oleh pengawas pekerjaan Angga Candra Saputra, serta pengarahan keselamatan oleh pengawas K3 yang menekankan pentingnya penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) mengingat pekerjaan dilakukan di ketinggian.
Pekerjaan lapangan dimulai dengan manuver pemutusan tegangan demi memastikan keselamatan kerja. Setelah memastikan tidak ada tegangan tersisa menggunakan voltage detector, tim melakukan grounding lokal di titik kerja.
Pemeliharaan yang dilakukan meliputi pembersihan isolator dan penyesuaian arching horn menggunakan peralatan khusus, dengan pengawasan ketat untuk memastikan kepatuhan terhadap SOP dan standar konstruksi PLN.
Setelah seluruh proses dinyatakan selesai dan aman, tim melakukan pemeriksaan ulang area kerja untuk menghindari kelalaian alat atau material tertinggal, dan kemudian melakukan manuver penormalan jaringan secara terkoordinasi.
Kegiatan dilanjutkan dengan pengujian fungsi proteksi pada penyulang Fitu, termasuk simulasi kerja relay, respon waktu trip CB, dan validasi setelan proteksi.