LANGGUR, JENDELAMALUKU.COM – Pantai Ngiarwarat di Ohoi (Desa) Ohoidertawun, Kecamatan Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), Provinsi Maluku, kini tengah mengalami masa surut dalam pengelolaan dan kunjungan wisatawan, meski pernah menjadi sorotan nasional saat menjadi lokasi puncak Festival Pesona Meti Kei (FPMK) 2022.
Kala itu, pantai ini sempat menjadi pusat perhatian publik dengan kehadiran sejumlah tokoh nasional dan musisi ternama seperti Pasha Ungu, Ras Muhamad, hingga Deddy Mizwar.
Pemerintah Kabupaten Malra bahkan menggelontorkan dana besar, yakni Rp14 miliar melalui pinjaman dari PT SMI, untuk membuka akses jalan menuju destinasi tersebut.
Namun, hampir tiga tahun berselang, suasana di Pantai Ngiarwarat justru terlihat memprihatinkan.
Area depan pantai ditumbuhi semak belukar, dan tampak bekas pohon tumbang belum dibersihkan.
Bekas lapak pedagang juga lapuk dan roboh, menandakan minimnya aktivitas ekonomi.
Sementara itu, struktur panggung FPMK yang dahulu megah kini hanya menyisakan tiang-tiang penyangga, tanpa lantai maupun atap.
Semi, salah satu warga sekitar, menyayangkan kondisi tersebut dan berharap ada perhatian lebih dari pemerintah.
“Sejak festival itu, hampir tidak ada pembangunan baru. Kondisinya ya masih begitu-begitu saja,” ujar Semi.
Meski demikian, harapan baru mulai muncul.
Menjelang agenda Sail to Indonesia 2025 yang dijadwalkan berlangsung pada 21 hingga 27 Juli mendatang, mulai tampak aktivitas pembersihan di area pantai oleh salah satu instansi pemerintah.
Dalam flayer yang beredar, Pantai Ngiarwarat disebut sebagai salah satu titik labuh kegiatan berskala internasional tersebut.
Kehadiran Sail to Indonesia menjadi momentum yang dinilai tepat untuk menghidupkan kembali kawasan wisata ini.
Banyak pihak mendorong agar Pemkab Malra bersama Dinas Pariwisata mengambil langkah konkret untuk perencanaan jangka panjang, tidak hanya sekadar bersih-bersih menjelang acara.
Aktivis pariwisata lokal, tokoh masyarakat, dan pelaku UMKM berharap pemerintah dapat menghadirkan konsep pengelolaan berkelanjutan, membangun fasilitas dasar, serta melibatkan masyarakat sekitar agar Ngiarwarat tak hanya bersinar sesaat.
Jika dikelola dengan baik, Pantai Ngiarwarat berpotensi menjadi destinasi unggulan yang mendatangkan wisatawan domestik dan mancanegara secara konsisten, sekaligus mendongkrak ekonomi lokal.(*)