JENDELA MALUKU.COM – Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) berencana membangun Sekolah Oikumene.
Yakni sekolah bagi para pendeta dalam rangka menginternalisasi panggilan oikumene.
Rencana ini disampaikan Sekretaris Umum PGI, Pdt. Darwin Darmawan saat berlangsungnya kegiatan Semiloka Teologi serta Penjemaatan Dokumen Keesaan Gereja, Jumat (2/5/2025).
“Yang saya dengar, kedepannya ini akan ada semacam sekolah oikumene, supaya pendeta, majelis jemaat bisa belajar tentang oikumene gerejawi,” ucap dia.
Ia menjelaskan, dengan adanya sekolah oikumene tentu saja akan mendapat panggilan atau spiritualitas oikumene, ciri-ciri oikumene, serta bagaimana menghidupi semangat oikumene.
“Tiga hal ini sebetulnya kan panggilan Tuhan . Jadi kalau ada sekolah ini maka GPM dan gereja-gereja terbantu untuk mendapat pembekalan atau bekal-bekal spiritual, bagaimana menghidupi semangat oikumene. Itu kan penting sekali,” lanjutnya.
Dengan adanya sekolah ini lanjutnya, diharpkan bisa mengatasi krisis oikumene yang terjadi karena gereja terpecah-pecah dan cenderung hidup untuk dirinya sendiri tidak peduli gereja lain.
“GPM sebagai gereja asal di Maluku ini menjadi rumah besar untuk gereja-gereja yang lain. Misalnya memberi ruang untuk kegiatan-kegiatan gerejawi. Lalu juga membangun sekolah oikumene. Ini sesuatu yang sangat dibutuhkan supaya gereja tidak hanya memikirkan dirinya sendiri,” tutur Darwin
Untuk diketahui, kegiatan Semiloka Teologi serta Penjemaatan Dokumen Keesaan Gereja digelar dalam ranga HUt Persatuan Gereja Indonesia ke-75.
Kegiatan yang berlangsung di GPM Hok Im Tong ini dihadiri oleh berbagai jemaat dari gereja-gereja yang tergabung di PGIW Maluku, sejumlah siswa dari Sekolah Tinggi Teologi, serta pimpinan-pimpinan sinode dari Halmahera.
Kegitan semiloka ini menghadirkan lima narasumber.
Mereka di antaranya: Pdt Darwin Darmawan, Pdt. Prof. Robert Setio, Prof. Rachel Iwamony, Pdt. Elifas Tomix Maspaitella dan Pdt. Dr. Margaretha A. Apituley. (*)