“Kami berharap pengoperasian mesin sewa ini bisa segera dilakukan agar masyarakat merasakan manfaat nyata, terutama dalam mengatasi defisit daya,” ucapnya.
Menurutnya, ketersediaan pasokan listrik tidak hanya menyentuh sektor rumah tangga, tetapi juga berpengaruh langsung terhadap iklim investasi, dunia usaha, hingga layanan publik.
“PLTMG Mamuya dengan kapasitas 30 MW adalah proyek strategis yang harus kita kawal bersama. Kehadirannya akan menjadi penopang utama sistem kelistrikan di wilayah ini dan sekaligus menjadi motor penggerak pembangunan daerah,” sambungnya.
Sementara itu, masyarakat Desa Mamuya menyambut baik kehadiran proyek kelistrikan ini.
Mereka berharap percepatan pembangunan PLTMG dan pengoperasian mesin dapat segera membawa manfaat nyata, seperti peningkatan aktivitas usaha dan pelayanan publik.
Dengan proyek PLTMG Mamuya 30 MW dan percepatan pengoperasian mesin 8 MW, PLN UIW MMU mempertegas perannya sebagai garda terdepan dalam penyediaan energi di kawasan timur Indonesia.
Langkah ini menjadi fondasi penting bagi pembangunan daerah yang lebih merata, berkelanjutan, dan berdaya saing.(*)







