“Pemerintah akan hadir baik dalam bentuk sumbangan atau kehadiran di setiap kegiatan seperti ini,” tambahnya.
Untuk itu dia mengapresiasi PHDI dan warga masyarakat Maluku yang beragama Hindu, karena telah berinisiatif untuk konsisten menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial menjelang Hari Raya Nyepi.
Lebih lanjut dia mengimbau orang tua, Tokoh Agama, Ketua Remaja Masjid dan Kepala Pemuda di setiap lingkungan masing-masing untuk menjaga toleranse antar umat beragama.
Untuk diketahui, Pawai Ogoh-ogoh adalah tradisi yang berlangsung di Bali, yang biasanya diadakan menjelang perayaan Hari Raya Nyepi, yaitu Tahun Baru Saka dalam agama Hindu Bali.
Ogoh-ogoh adalah patung atau figur besar yang dibuat dari bahan-bahan ringan seperti bambu dan kertas, yang menggambarkan berbagai makhluk mitologis atau simbol-simbol kejahatan, kekuatan negatif, atau roh jahat.
Pada pawai ini, ogoh-ogoh dibawa dalam arak-arakan keliling desa, dengan para peserta yang mengenakan pakaian adat Bali.
Pawai ini berfungsi untuk mengusir roh-roh jahat dan energi negatif.