Ia pun mengajak semua pihak, terutama orang dewasa, untuk lebih serius merawat masa depan anak-anak.
“Semoga dongeng damai di Indonesia tidak hanya jadi cerita pengantar tidur. Tapi menjadi nyata. Indonesia cinta damai bukanlah dongeng,” tegasnya.
Advertisement = Scroll kebawah untuk baca berita
Advertisement = Scroll kebawah untuk baca berita
Dengan semangat yang tak pernah padam, Kak Eklin terus membuktikan bahwa cinta dan damai bisa melewati batas-batas usia, lokasi, bahkan luka—asal ada ketulusan, cerita, dan harapan.(*)