KH Abdul A’la Basyir juga menyampaikan bahwa pada saat yang sama, kesyukuran ini diharapkan tidak lagi menjadi kegiatan individual yang bergerak sendiri-sendiri.
Namun syukur ini harus menjadi kegiatan bersama yang dilakukan secara terarah, terprogram dan berkelanjutan dengan tujuan dan hasil yang jelas dan benar-benar bermanfaat.
Kesyukuran ini harus bermakna signifikan bagi masyarakat dan bangsa yang niscaya melahirkan keadaban dan peradaban luhur bangsa.
Oleh karena itu, Idul Fitri (yang niscaya kita syukuri karena melimpahnya anugerah Allah pada hari itu) perlu dijadikan momentum strategis untuk aktualisasi rasa syukur ke dalam program dan aksi nyata.
“Kita jangan hanya menginginkan untuk meraih keberhasilan sesaat. Kita niscaya bertekad untuk berhasil secara berkelanjutan dan mampu meningkatkan kualitas keberhasilan itu dari waktu ke waktu. Hari ini harus lebih baik dari kemarin, dan hari esok lebih baik dari hari ini baik di tingkat individu, masyarakat, maupun bangsa,” kata KH Abdul A’la Basyir.