Meskipun belum bisa seperti mereka yang menangis tersedu karena berpisah dengan Ramadan.
Padahal, sehari-hari mereka menjalani Ramadan dengan sempurna, fokus dan khusyuk memanfaatkan setiap detik waktu Ramadan, apalagi di 10 terakhir.
Mereka fokus, i’tikaf, mengurangi tidur, semakin rajin dalam ketaatan, mereka biarkan kelelahan dalam ketaatan.
Namun, kita harus tetap semangat berjuang di waktu tersisa, berikhtiar dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan ampunan Allah SWT sebelum Ramadan pergi.
Setidaknya, kita menyiapkan perpisahan dari Ramadan dengan penuh hormat.
Yaitu, dalam keadaan melaksanakan amalan-amalan saleh, berbuat baik kepada sesama, meminta ampunan Allah Swt dan tentu amalan saleh lainnya.
Kita dituntut untuk fokus di waktu tersisa dan bahkan kalau bisa lebih dasyat walau waktu tersisa sedikit lagi.
Senada dengan ini, Ibnu Rajab rahimahullah berkata: “Wahai hamba Allah, bulan Ramadan pasti kan berakhir, dan hanya sedikit yang tersisa. Siapa yang telah berbuat baik padanya, harus menyempurnakannya, dan siapa yang meremehkannya, harus menutupnya dengan kebaikan. Jadi, amalan itu tergantung pada akhirnya.”
Maka, sebelum Ramadan pergi, kita harus menyelesaikan pogram-pogram atau target-target yang belum terlaksana, walaupun waktu yang tersisa sangat singkat, seperti mengkhatam Al-Qur’an, perbanyak sedekah dan lain-lainnya.
Sehingga, saat berpisah dengan Ramadan, kita telah melewatinya dengan amalan-amalan terbaik serta meraih berbagai keutamaan yang ada padanya, diampunkan dosa dan juga diterima semua amal ibadah kita.
213.320 Kuota Jemaah Haji Reguler Terpenuhi, Kloter Pertama Berangkat 12 Mei
Artinya, kita berpisah dengan penuh “hormat” dan telah melakukan yang sempurna.
Untuk itu, berbahagialah bagi mereka yang telah maksimal bersama Ramadan, melaksanakan berbagai amalan, menjalani berbagai ibadah dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk menjadi hamba taat, meskipun kondisi di tengah hiruk pikuk dunia saat ini.
Kini, waktu berpisah dengan Ramadan semakin dekat. Ramadan akan kembali datang pada tahun berikutnya.
Sementara kita belum tahu apakah akan kembali berjumpa dengan Ramadan atau tidak.
Semoga Allah mempertemukan kita kembali dengannya. Semoga kita mendapat ampunan sebelum Ramadan pergi.
Ya Allah, sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang Maha Pemaaf. Engkau suka memaafkan, maka maafkanlah kami. Amin Ya Rabb .
Muhammad Nasril, Lc. MA (ASN Kemenag Aceh Besar & Mahasiswa S3 Hukum Islam UIN Jakarta (Program BIB Kemenag-LPDP)