Iklan
Opini

Saat Riya Merasuki Jiwa dengan Lembut

×

Saat Riya Merasuki Jiwa dengan Lembut

Sebarkan artikel ini

Ramadan 1446 H

7/3/2025 - Riya
Thobib Al Asyhar (Dosen Psikologi Islam SKSG Universitas Indonesia, Direktur GTK Madrasah, Kemenag RI)

Tulisan ini ditulis oleh Thobib Al Asyhar (Dosen Psikologi Islam SKSG Universitas Indonesia, Direktur GTK Madrasah, Kemenag RI)

JENDELAMALUKU.COM – Salah satu penyakit hati (amradl al-qulub) yang sangat merusak amal adalah riya (pamer), selain hasad, ujub, takabbur, bakhil, munafiq, dan lainnya. Dilihat dari skalanya, riya memiliki levelnya, mulai yang paling tinggi hingga samar-samar atau sangat lembut.

Advertisement = Scroll kebawah untuk baca berita
Iklan
Advertisement = Scroll kebawah untuk baca berita

Riya level tertinggi sangat mudah dideteksi, baik diri sendiri, apalagi orang lain.

Sementara riya sembunyi sering tidak disadari.

Dalam praktiknya, kadang kita mengira sudah cukup berhati-hati, karena menyadari pentingnya ikhlas dalam beramal.

Sekian amal kebajikan dilakukan dalam sunyi, doa-doa dipanjatkan dalam kesendirian, sedekah diberikan tanpa kelihatan mata orang lain.

Tapi tetap saja, ada sesuatu yang terasa ganjil—sebuah harapan samar, keinginan halus agar kebaikan kita diketahui, dihargai, atau setidaknya dibalas oleh sesama.

Dilihat dari sifatnya, riya memang seperti itu. Ia tidak selalu datang dengan “wajah” yang terang.

Baca artikel menarik lainnya dari JENDELAMALUKU.COM Di GOOGLE NEWS
21/4/2024 - Hari Kartini
Opini

JENDELAMALUKU.COM – “Hari” adalah sebuah unit waktu yang diperlukan bumi untuk berotasi pada porosnya sendiri. Di…