Utama

Menikmati Sore dan Cita Rasa Lokal di Pantai Ngurbloat, Pasir Terhalus di Dunia

×

Menikmati Sore dan Cita Rasa Lokal di Pantai Ngurbloat, Pasir Terhalus di Dunia

Sebarkan artikel ini

LANGGUR, JENDELAMALUKU.COM — Sore hari di Pantai Ngurbloat selalu menghadirkan pesona tersendiri.

Terletak di Desa Ngilngof, Kecamatan Manyeuw, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) – pantai ini dikenal luas dengan nama Pantai Pasir Panjang, tempat di mana pasir putihnya begitu halus hingga dijuluki salah satu yang terlembut di dunia.

Saat mentari perlahan turun di ufuk barat, garis pantai sepanjang tiga kilometer itu diselimuti cahaya keemasan.

Di tengah pemandangan itu, tersaji pula kehangatan lain: camilan khas lokal yang menemani warga dan wisatawan menikmati waktu senja.

Di atas meja sederhana, deretan kudapan seperti pisang krispi, pisang enbal, bia (kerang laut), hingga secangkir kopi hitam panas tersaji menggoda.


Semua hidangan ini mencerminkan kesederhanaan sekaligus kekayaan cita rasa masyarakat Kei.

Pisang enbal, misalnya, dibuat dari singkong beracun yang telah diolah dengan cara tradisional — direndam, dijemur, dan diolah menjadi tepung enbal sebelum digoreng atau dipanggang.

Teksturnya renyah di luar, lembut di dalam, dengan rasa gurih-manis yang khas.

Sementara pisang krispi menghadirkan aroma harum dan rasa manis alami yang berpadu sempurna dengan kopi robusta Maluku Tenggara yang kuat dan pekat.

Tak kalah menarik, bia atau kerang laut menjadi menu andalan lain yang wajib dicoba.

Biasanya disajikan dengan bumbu kecap pedas manis, kerang ini dimasak langsung oleh warga di pesisir, menggunakan hasil tangkapan segar dari laut sekitar.

Sensasi asin laut berpadu dengan bumbu tradisional membuatnya terasa autentik — cita rasa pantai yang tak bisa ditemukan di tempat lain.

Selain menikmati kuliner lokal, Pantai Ngurbloat juga menawarkan suasana tenang yang cocok untuk melepas penat.

Ombak kecil, hamparan pasir putih sejauh mata memandang, dan semilir angin sore membuat setiap pengunjung betah berlama-lama.

Banyak wisatawan memilih duduk langsung di atas pasir, menyeruput kopi sambil menyaksikan matahari perlahan tenggelam di balik laut Banda.

“Sudah tiga kali saya datang ke sini, tapi rasanya selalu seperti pertama kali,” ujar Juan SaQuarella, pelancong asal Kota Ambon yang sore itu menikmati kerang saus sambil menatap matahari terbenam.

“Entah karena pasirnya, suasananya, atau makanannya — semuanya selalu bikin rindu.”

“Setiap sore selalu ramai. Orang-orang datang bukan hanya untuk berenang, tapi untuk nikmati suasana dan makan bersama keluarga,” tambah salah satu penjual pisang enbal di tepi pantai.

“Yang penting kopi panas dan kerang rebus, sore di Ngurbloat jadi lengkap,” katanya sambil tersenyum.

Baca artikel menarik lainnya dari JENDELAMALUKU.COM Di CHANNEL TELEGRAM