Utama

Pekan Depan Pemkot Tual Eskpor 15 Ton Ikan Segar ke Vietnam

×

Pekan Depan Pemkot Tual Eskpor 15 Ton Ikan Segar ke Vietnam

Sebarkan artikel ini

JENDELAMALUKU.COM – Pemkot Tual bakal mengekspor 15 ton ikan segar ke Vietnam pekan depan.

Ikan yang akan diekspor terdiri dari jenis Ikan Kerapu, Ikan Angola, Ikan Tuna, Ikan Kakap, semuanya merupakan hasil tangkapan nelayan Tual dengan nilai jual sebesar Rp3,3 miliar (kurs 16.850).

Untuk mendukung kelancaran proses ekspor perdana tahun 2025 ke Vietnam, Pemkot Tual memfasilitasi kerjasama investor perikanan Tual dengan perusahan jasa cargo udara PT Rimbun.

Penerbangan akan dilakukan dari Bandara Ibra di Kabupaten Maluku Tenggara melalui Manado langsung ke Vietnam.

Walikota Tual Akhmad Yani Renuat melalui Pj Sekretaris Daerah Fachry Rahayaan mengatakan, pihaknya senantiasa mendukung dan akan selalu memfasilitasi kepentingan nelayan.

“Ekspor ikan segar akan berdampak terhadap penambahan devisa bagi daerah,” ungkapnya, Minggu (4/5/2025).

Menurutnya, pendapatan nelayan meningkat, serta adanya penyerapan tenaga kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Kegiatan ekspor langsung ke Vietnam ini juga diyakini sebagai bentuk dukungan Pemkot Tual terhadap program Maluku Integrated Port yang telah masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2025-2029.

“Produksi perikanan tangkap Tual memiliki potensi sebesar 31.230 ton/tahun, dengan potensi ekspor sebesar 10-15 persen dari potensi produksi yang ada,” ujar Rahayaan

Untuk diketahui, berdasarkan data PT Samudra Indonesia Sejahtera (PT.SIS) total ekspor secara kolekting yang selama ini dilakukan berkisar antara 300 ton per bulan.

Pada 2024 lalu, Tual telah dipilih menjadi salah satu lokasi percontohan untuk kebijakan Penangkapan Ikan Terukur (PIT) berbasis kuota di Indonesia. Kebijakan tersebut menjadi bagian dari upaya Pemerintah Indonesia untuk mewujudkan ekonomi biru.

Konsep tersebut mentransformasikan pengelolaan perikanan yang sebelumnya berbasis input control ke dalam pengelolaan berbasis output control. Dengan cara itu, kuota penangkapan ditetapkan lebih dulu agar kapal perikanan yang berizin tidak lagi menangkap ikan melebihi kuota.

Baca artikel menarik lainnya dari JENDELAMALUKU.COM Di CHANNEL TELEGRAM