AMBON, JENDELAMALUKU.COM – Sebanyak 32 anak dari Dusun Wailawa, Negeri Laha, resmi dinyatakan lulus dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Sadar Lingkungan (Darling), dalam acara Wisuda Pelepasan Siswa-Siswi Tahun Ajaran 2024/2025 yang digelar pada Selasa (10/6/2025).
Jumlah ini menjadi capaian membanggakan, mengingat PAUD Darling merupakan lembaga pendidikan alternatif yang ditujukan bagi keluarga prasejahtera melalui program CSR Pertamina Patra Niaga Aviation Fuel Terminal (AFT) Pattimura.
Acara wisuda yang berlangsung hangat tersebut dihadiri oleh pengurus PAUD, perwakilan CSR AFT Pattimura, serta para wali murid yang datang dengan penuh antusias dan rasa syukur atas capaian pendidikan anak-anak mereka.
Sebagai program yang fokus pada pendidikan inklusif, PAUD Darling menjadi tempat belajar bagi anak-anak yang sebelumnya memiliki keterbatasan akses terhadap pendidikan formal.
Dengan sistem pembelajaran berbasis Kurikulum Merdeka Lingkungan, anak-anak dibekali dengan kemampuan dasar seperti membaca, menulis, dan berhitung, serta diajarkan nilai-nilai kepedulian terhadap lingkungan.
“Anak-anak resmi kami kembalikan kepada orang tua tetapi bukan berarti berhenti untuk belajar. Saya harap apa yang telah didapat dari PAUD Darling mampu menjadi fondasi kuat bagi anak-anak untuk mampu melanjutkan pendidikannya ke jenjang-jenjang yang lebih tinggi,” ujar Kepala Sekolah PAUD Darling, Santi Sainyakit.
Jumlah kelulusan ini menjadi salah satu indikator keberhasilan dari sistem pembelajaran inovatif yang diterapkan PAUD Darling, termasuk program “SPP Berbayar Sampah” yang memungkinkan wali murid mengganti biaya pendidikan dengan menyetorkan 10 kilogram sampah setiap bulan.
Sampah yang dikumpulkan kemudian dimanfaatkan dalam proses edukasi dan kegiatan lingkungan di sekolah.
“PAUD Darling merupakan salah satu program CSR kami yang berfokus pada penguatan akses pendidikan. Keunggulan program ini terletak pada integrasi antara pendidikan karakter dan pendidikan lingkungan, yang diwujudkan melalui Kurikulum Merdeka Lingkungan dan sistem SPP Berbayar Sampah,” jelas AFT Manager Pattimura, Febri Nur Faizin.
Ia berharap program ini bisa membuka jalan lebih luas bagi anak-anak Negeri Laha untuk terus menempuh pendidikan.
“Kami tentu berharap, anak-anak yang telah lulus dari PAUD Darling agar kelak bisa melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi lagi, dimulai dari sampah yang dikumpulkan mereka bisa mengenyam pendidikan tanpa harus mengeluarkan uang. Semoga dengan adanya program sekolah berbayar sampah ini anak-anak Negeri Laha bisa mendapatkan kesempatan pendidikan yang lebih baik,” imbuhnya.