
Analis politik senior Al Jazeera Marwan Bishara mengatakan, veto AS menunjukkan bahwa Washington mempunyai kebijakan “jalan saya atau jalan raya” sehubungan dengan Palestina.
AS, tambahnya, mengorbankan “kebebasan rakyat Palestina demi kepentingan egois dan sempit Amerika Serikat dan Israel”.
Negara Palestina saat ini menjadi pengamat non-anggota di PBB.
UNICEF: Lebih dari 13.000 Anak Terbunuh di Gaza, yang Lainnya Menderita Kekurangan Gizi Parah
Namun, permohonan untuk menjadi anggota penuh PBB harus disetujui oleh Dewan Keamanan dan setidaknya dua pertiga dari Majelis Umum.
Sebelum pemungutan suara pada Kamis sore, Ziad Abu Amr, perwakilan khusus PBB untuk negara Palestina, telah meminta dukungan.
“Kami masih ingin menerapkan hak kami untuk menentukan nasib sendiri, untuk hidup dalam kebebasan, keamanan dan perdamaian di negara merdeka yang serupa dengan negara-negara lain di seluruh dunia,” kata Abu Amr kepada dewan tersebut.