Dengan turut serta puluhan pelajar dalam ajang ini, dirinya optimis akan melahirkan generasi muda yang cinta akan Al-Qur’an.
“Dafa dan peserta pelajar lainnya memberikan semangat bagi kita semua untuk terus meninggikan kecintaan Kita akan kitab suci Allah SWT. Semoga ayat-ayat dan perintah Allah dapat Kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari,” lanjutnya.
Kisah Dafa
Sementara itu, perjalanan bocah berusia 10 tahun ini untuk belajar ilmu agama yang tak mudah dengan keterbatan fisiknya ini dituturkan sang Ibu, Wahyuni.
Wahyuni mengatakan, kekurangan fisik Dafa dibawa sejak lahir.
Bentuk kepala Dafa lebih besar dibandingkan bayi normal lainnya. Di usia 5 bulan, Ibu Dafa mencoba pengobatan alternatif.
Hal itu membuahkan hasil.
PLN UIW MMU Beri Peluang bagi 17 Pelaku UMKM Ikut Pameran di Relief 2024
Namun, perkembangan Dafa lebih lambat, dibanding anak seusianya.
Dafa mengalami speech delay atau keterlambatan berbicara.
Kata yang bisa terucap hanyalah “Mama”.
Baru di bangku sekolah, Dafa bisa berbicara dengan kalimat yang lebih panjang.