Opini

Memaknai Iman kepada Tuhan Yang Maha Asyik

×

Memaknai Iman kepada Tuhan Yang Maha Asyik

Sebarkan artikel ini

Opini

14/5/2024 - Thobib Al Asyhar
Thobib Al Asyhar, dosen Kajian Islam dan Psikologi pada SKSG Universitas Indonesia, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Kementerian Agama.

JENDELAMALUKU.COM – Ada “guyonan” ala santri yang cukup menggelitik tentang sikap beragama. Kenapa kaum sarungan (santri) kalau lagi salat seperti terkesan rileks? Saat takbir sekali, “Allahu akbar”, langsung jadi.

Tanpa kerutan kening dan dua titik hitam di jidat.

Kadangkala badannya agak sedikit gerak-gerak yang menandakan enjoy dan tenang. Konon karena mereka merasa “sudah akrab” dengan Tuhan.

Tanda keakrabannya terlihat saat berkomunikasi dengan Tuhan (salat).

Candaan itu seperti menggambarkan potongan fakta. Setidaknya tidak sepenuhnya salah.

Pengalaman saya pernah “nyantri” selama enam tahun melihat salatnya para santri dan kyai kurang lebih mengafirmasi fakta di atas.

Demikian juga saat berjamaah salat di lingkungan tokoh-tokoh agama berlatar belakang santri juga demikian.

Dengan pengetahuan ilmu fikihnya yang luas, mereka begitu ringan dan rileks menjalani salat dengan segala kemudahan syarat dan rukunnya.

Lain halnya saat melihat kaum literal beribadah (salat). Orang-orang yang selalu “minta dalil” itu saat melakukan salat nampak “sangat fokus” dengan kening terlihat berkerut.

Baca artikel menarik lainnya dari JENDELAMALUKU.COM Di GOOGLE NEWS
21/4/2024 - Hari Kartini
Opini

JENDELAMALUKU.COM – “Hari” adalah sebuah unit waktu yang diperlukan bumi untuk berotasi pada porosnya sendiri. Di…

2/4/2024 - Opini
Opini

JENDELAMALUKU.COM – Seorang ayah muda menceritakan kepada saya perihal pertanyaan yang diajukan anaknya, yang tahun ini…