Secara teologis, spirit dan motivasi mudik tak ubahnya seperti perjalanan hidup manusia.
Dari mana asal manusia maka ke situ pula manusia kembali. Manusia pada dasarnya ingin kembali dengan selamat.
Dalam agama, manusia yang dapat kembali dengan selamat digambarkan sebagai manusia yang berjiwa tenang (nafsul mutmainnah).
Nafsul mutmainnah adalah jiwa pada diri orang-orang yang patuh dan taat.
Kepada siapa? Secara agama kepatutan dan ketaatan manusia ditujukan kepada Tuhan yang mengatur dunia.
Tuhan adalah sumber dari asal-usul manusia dan kelak manusia akan kembali menghadap kepada-Nya.
Manusia yang mematuhi ajaran agama maka ia akan kembali kepada Tuhannya dengan ketenangan dan kebahagiaan yang luar biasa (Rabbika radiyyatan mardhiyyah).
Mudik diilustrasikan dengan perjalanan kembalinya manusia kepada Tuhan merupakan spirit yang patut diperhatikan.
Tujuannya supaya pemudik dapat mengambil hikmah dari setiap peristiwa selama melakukan perjalanan dari kota ke desa.
Pada akhirnya kita semua berharap supaya mudik lebaran Idul Fitri 1445 H berjalan lancar dan aman.