AMBON, JENDELAMALUKU.COM – Sebuah gerakan penuh harapan dan solidaritas muncul dari Timur Indonesia.
Komunitas Moluccas Survivor Community menghadirkan ruang aman bagi perempuan penyintas kanker payudara di Kota Ambon, tak sekadar untuk berbagi cerita, tapi juga saling menguatkan dan tumbuh bersama.
Ruang aman ini ditandai dengan kegiatan senam sehat yang digelar di Lapangan Merdeka, Ambon, Minggu (15/06/2025) sore.
Mengusung tema “Bersama Bertahan, Bersatu Melangkah – Suara dari Timur untuk Semua,”acara ini melibatkan para penyintas, tenaga medis, hingga masyarakat umum dalam suasana penuh kekeluargaan.
Lebih dari sekadar olahraga bersama, kegiatan ini menjadi simbol keberanian dan keterbukaan, tempat para penyintas bisa mengekspresikan perjuangan mereka tanpa stigma.
“Kegiatan ini semata untuk para penyintas kanker menunjukkan bahwa semangat dan harapan selalu hidup meski pernah berhadapan dengan penyakit yang mengancam jiwa ini,” ujar Dokter Spesialis Kanker, dr. Ubaidillah, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut.
Menurutnya, komunitas ini dirancang menjadi lebih dari sekadar kelompok pendukung, melainkan ruang kolektif untuk edukasi, kesadaran, dan perubahan sosial.
“Kita perlu menciptakan ruang aman dan saling dukung bagi para perempuan,” tegasnya.
“Ke depan, akan ada kegiatan penyuluhan yang melibatkan ibu-ibu majelis taklim maupun guru-guru di sekolah, agar anak-anak yang memasuki masa pubertas bisa mendapatkan informasi dini dan terhindar dari risiko kanker payudara,” sambungnya.
Upaya ini bukanlah langkah sesaat.
Moluccas Survivor Community telah menyusun rangkaian program berkelanjutan, mulai dari edukasi, pemeriksaan kesehatan gratis, hingga kampanye sadar kanker di berbagai wilayah Maluku.
Ruang aman yang dibangun komunitas ini berfungsi ganda: sebagai tempat berbagi dan saling menguatkan bagi para penyintas, sekaligus sebagai sumber informasi dan pemutus rantai keterlambatan deteksi kanker.
“Intinya, Moluccas Survivor Community akan selalu menyuarakan harapan dari Timur bahwa tidak ada perempuan yang berjuang sendirian menghadapi kanker,” tutup dr. Ubaidillah.
Dengan dukungan lintas profesi dan komunitas, Moluccas Survivor Community terus memperkuat ekosistem dukungan bagi perempuan—mendorong lahirnya kesadaran, keberanian, dan perubahan dari akar rumput.(*)