Para personel dilengkapi dengan 63 unit genset, 10 unit Uninteruptible Power Supply (UPS), Unit Gardu Bergerak (UGB), 2 unit crane, 156 mobil operasional dan 67 sepeda motor operasional, serta 12 unit SPKLU.
Awat menyebutkan, PLN UIW MMU mempunyai 166 sistem. Sistem ini terbagi 99 di Maluku, dan 67 sistem di Maluku Utara. Selama masa siaga ini, Beban Puncak tertinggi mencapai 256.21 MW, dengan Daya Mampu pasok sebesar 390,05 MW. Di samping itu, PLN UIW MMU juga menyediakan Cadangan Daya sebesar 133.83 MW.
Awat merincikan, sistem kelistrikan di Ambon diperkirakan dalam kondisi relatif aman selama periode Siaga. Beban puncak tertinggi diprediksi akan tercapai pada 26 Maret 2025, sebesar 65,38 MW, dengan cadangan daya sebesar 35,18 MW. Kemudian pada 31 Maret 2025, beban puncak diperkirakan sebesar 58,21 MW, dengan cadangan daya sebesar 42,35 MW. Sementara itu, pada 1 April 2025, beban puncak diperkirakan akan mencapai 58,10 MW, dengan cadangan daya sebesar 42,46 MW.
Sementara untuk sistem kelistrikan di Ternate – Tidore juga diperkirakan dalam kondisi relatif aman selama periode Siaga. Beban puncak tertinggi diprediksi akan tercapai pada 18 Maret 2025, sebesar 46,07 MW, dengan cadangan daya sebesar 12,53 MW. Pada 31 Maret 2025, beban puncak diperkirakan sebesar 41,25 MW, dengan cadangan daya sebesar 17,35 MW. Sementara itu, pada 1 April 2025, beban puncak diperkirakan mencapai 43,16 MW, dengan cadangan daya sebesar 15,44 MW.