BeritaMaluku Tenggara

Tanggap Darurat Banjir Malra: DPRD Desak Pemkab Relokasi Warga Terdampak

×

Tanggap Darurat Banjir Malra: DPRD Desak Pemkab Relokasi Warga Terdampak

Sebarkan artikel ini

Banjir di Malra

7/6/2025 - banjir
BANJIR: Tampak dampak banjir bandang di Maluku Tenggara (Malra).

LANGGUR, JENDELAMALUKU.COM – Bencana banjir bandang dan tanah longsor melanda belasan Ohoi (desa) di Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), Provinsi Maluku, sejak akhir pekan lalu.

Curah hujan ekstrem yang terjadi sejak Jumat hingga Minggu menyebabkan kerusakan parah di sejumlah wilayah, terutama di Kecamatan Kei Besar dan Kei Kecil Selatan.

Kecamatan Kei Besar Selatan menjadi salah satu wilayah terdampak terparah.

Di Ohoi Weduar, empat rumah warga yang berada di dataran tinggi mengalami kerusakan akibat tanah longsor.

Dinding rumah mengalami retakan, dan lantai rumah bahkan nyaris ambruk.

Di lokasi yang sama, jalan utama juga mengalami patahan akibat pergeseran tanah.

Sementara itu, di Ohoi Ohoirenan, drainase sepanjang satu kilometer rusak berat setelah dihantam material bebatuan yang terbawa banjir.

Kondisi jalan aspal menuju kampung pun rusak parah, tertutup lumpur dan batu besar dari perbukitan.

Warga setempat terlihat bergotong-royong membersihkan jalan secara swadaya dengan alat seadanya.

Kerusakan serupa juga terlihat pada talud aliran sungai sepanjang satu kilometer yang patah di sejumlah titik.

Akibat bencana ini, sedikitnya delapan rumah warga dilaporkan rusak. Warga yang terdampak kini mengungsi sementara ke rumah kerabat terdekat.

Kerusakan infrastruktur juga terjadi di Ohoi Udar, Kecamatan Kei Besar, di mana satu jembatan penghubung antar-Ohoi rusak diterjang banjir.

Belasan Ohoi lainnya yang ikut terdampak di antaranya Ohoiel, Banda Uijaya Suku 30, Nerong, Tamangil, Ohoiwait, Ngefuit, Nuhuten, Werka, Harangur, dan Elaar Ngursoin.

Menanggapi kondisi ini, Ketua DPRD Malra, Stepanus Layanan, mendesak pemerintah kabupaten untuk segera mengambil tindakan nyata, termasuk relokasi warga ke tempat yang lebih aman.

“Tentunya kami akan meminta Pemkab Malra untuk merelokasi warga ke tempat yang lebih aman. Ini urgen mengingat intensitas hujan masih tinggi,” tegas Stepanus, Kamis (5/6/2025).

Ia menekankan pentingnya koordinasi cepat antara pemerintah daerah, dinas terkait, dan pihak keamanan untuk menangani titik-titik bencana secara menyeluruh dan mencegah korban jiwa.

Pemerintah daerah diharapkan segera menetapkan status tanggap darurat serta menyalurkan bantuan logistik, peralatan evakuasi, dan tenaga teknis untuk memulihkan kondisi masyarakat.(*)

Baca artikel menarik lainnya dari JENDELAMALUKU.COM Di CHANNEL TELEGRAM