Ambon

Hutumuri Jadi Role Model Nasional Hutan Adat, Wamenhut: Ini Luar Biasa

×

Hutumuri Jadi Role Model Nasional Hutan Adat, Wamenhut: Ini Luar Biasa

Sebarkan artikel ini

Hutan Adat

26/9/2025 - hutan adat
Wamen Kehutanan bersama Gubernur Maluku dan Wali Kota Ambon saat kunjungan ke hutan adat Hutumuri. (Courtesy - Diskominfo Maluku)

AMBON, JENDELAMALUKU.COM — Komitmen masyarakat adat dalam menjaga kelestarian hutan mendapat perhatian nasional saat Wakil Menteri Kehutanan Rohmat Marzuki berkunjung ke Negeri Hutumuri, Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon, Selasa (24/9/2025) siang.

Didampingi Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa, Rohmat menilai keberhasilan Hutumuri sebagai contoh nyata pengelolaan hutan adat yang berkelanjutan dan menyejahterakan.

Rohmat Marzuki menegaskan pentingnya pengakuan terhadap hak masyarakat adat melalui penetapan hutan adat secara resmi.

“Sejak 2016 hingga Juli 2025, Kementerian Kehutanan telah menetapkan 160 unit hutan adat di seluruh Indonesia seluas 400 ribu hektar, melibatkan 83 ribu kepala keluarga di 41 kabupaten pada 19 provinsi,” ujarnya dikutip dari malukuprov.go.id.

Ia pun menyoroti keberhasilan Hutumuri sebagai bentuk nyata dari kebijakan tersebut.

Menurutnya, sejak ditetapkan sebagai hutan adat seluas 150 hektar pada 2020, berdasarkan Perda DPRD Ambon dan SK Wali Kota tahun sebelumnya, wilayah ini menunjukkan pengelolaan yang baik oleh 1.600 kepala keluarga dari sekitar 5.000 jiwa.

“Ini luar biasa. Hutumuri menjadi role model nasional bagaimana masyarakat hukum adat mengelola hutan secara lestari, mandiri, sekaligus menopang kesejahteraan,” kata Rohmat.

Produk unggulan seperti pala, madu, cengkeh, dan nanas bahkan mampu menghasilkan nilai ekonomi mencapai Rp54,6 miliar per tahun.

Tak hanya itu, keberadaan kewang atau polisi hutan adat, serta upaya penataan batas wilayah hutan, diapresiasi oleh Wamen sebagai langkah konkret dalam menjaga kelestarian alam.

Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa turut menyampaikan apresiasi kepada masyarakat Hutumuri atas dedikasi mereka menjaga alam sekaligus mengembangkan potensi lokal. Saat meninjau pameran produk unggulan, Gubernur terkesan dengan beragam olahan khas seperti wine tomi-tomi, galoba, pisang tongka langit, sirsak, dan minyak kelapa murni (VCO).

“Ini luar biasa sekali, bukti nyata inovasi masyarakat adat,” ungkapnya.

Sebelumnya rombongan tiba di Bandara Pattimura Ambon, Selasa siang, dan langsung menuju Hutumuri untuk bertemu dengan Masyarakat Hukum Adat (MHA).

Di sana, mereka disambut secara adat melalui tarian cakalele, pengalungan dan pengikatan benang kehormatan oleh Upulatu, serta prosesi minum sopi sebagai simbol ikatan kekeluargaan.

Acara adat yang berlangsung di Baileo Istana Siluhaming itu menggambarkan kentalnya tradisi yang masih dijaga oleh masyarakat.

Kunjungan ini turut diwarnai dengan penyerahan bibit tanaman dan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Balai Perhutanan Sosial Ambon dan Fakultas Pertanian Universitas Pattimura.

Baca artikel menarik lainnya dari JENDELAMALUKU.COM Di CHANNEL TELEGRAM